Jakarta, Fortune - Maskapai penerbangan Malaysia, AirAsia, mengambil langkah mengejutkan dengan mencaplok bisnis Gojek di Thailand melalui unit bisnis digitalnya, AirAsia Digital. Dalam kesepakatan itu, Gojek beroleh kepemilikan saham di AirAsia Digital sebesar 4,76 persen, demikian dikutip Nikkei Asia.
“Dengan mengambil alih usaha Gojek yang telah mapan di Thailand, kami akan memperkuat ambisi kami untuk menjadi yang terdepan dalam urusan superapp” di kawasan negara ASEAN, ujar CEO AirAsia Group, Tony Fernandes, lewat siaran pers yang dimuat dalam laman resmi perusahaan, Rabu (7/7).
Bisnis superapp AirAsia memiliki valuasi sekitar US$1 miliar—sekitar Rp14,5 triliun dengan kurs hari ini—sementara sayap bisnis Gojek di Thailand ditaksir bernilai US$50 juta, atau lebih dari Rp726 miliar. Dengan kesepakatan tersebut, AirAsia terlihat berupaya mencicipi kue superapp yang selama ini diasosiasikan dengan Gojek dan Grab.
Berkat akuisisi tersebut, aplikasi pembayaran digital milik AirAsia, BigPay, mendapat jalur percepatan untuk memasuki Thailand. Menurut keterangan resmi perusahaan yang dimuat Kamis (8/7), BigPay akan mulai bisa dipakai pada kuartal pertama 2022.
Untuk mempermulus upayanya, seraya menunggu GoPay mengurangi kegiatannya di Thailand, mereka telah intens bekerja sama dengan Bank of Thailand. “Kami gembira telah mendapat kesempatan untuk memasuki pasar yang unik dan terhubung ini,” ujar CEO sekaligus pendiri BigPay, Salim Dhanani.
Gojek terlihat menata ulang lagi bisnisnya di Asia Tenggara menyusul maklumat merger dengan Tokopedia pada Mei 202. Merger jumbo itu melahirkan entitas teknologi raksasa bernama GoTo. Gojek akan mengencangkan upaya untuk pasar Vietnam dan Singapura setelah kolaborasi dengan AirAsia di Thailand.
“AirAsia Digital dan superapp AirAsia akan menjadi mitra yang sangat bernilai bagi kami karena adanya tujuan yang sama (dari perusahaan), yakni memberikan layanan lebih baik bagi pengguna selagi meningkatkan pendapatan pengemudi dan pedagang,” ujar CEO Gojek, Kevin Aluwi, dalam keterangan resmi yang dimuat laman AirAsia, Rabu (7/7).
Sebelumnya, Tony Fernandes pernah menyatakan niatnya secara terbuka untuk bersaing dengan Grab dan Gojek. Namun, AirAsia Digital, yang telah menaungi usaha nonpenerbangan AirAsia seperti pengantaran makanan dan pangan segar, layanan kurir, platform e-commerce, dan pembayaran belum memiliki layanan berbagi tumpangan seperti Gojek atau Grab.
Di lain pihak, GoTo tertinggal di sisi ekspansi internasional karena Tokopedia hanya beroperasi di Indonesia dan Gojek beroperasi di tiga negara di luar basis operasionalnya, yakni Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Sementara, Grab beroperasi di delapan negara Asia Tenggara, dan superapp lain, Sea, induk dari Shopee, hadir di enam negara Asia Tenggara.