Jakarta, FORTUNE - Thule, brand global yang dikenal dengan produk-produk aktivitas outdoor dan keluarga aktif, baru saja menggelar pameran interaktif di PIK Avenue, Jakarta Utara, pada pekan lalu. Acara yang menghadirkan brand ambassador, Andy Wibowo, mantan perenang Olimpiade yang kini berkosentrasi pada triathlon, itu memamerkan sejumlah produk Thule seperti bike rack, roof box hingga jogging stroller.
Dalam ajang bertajuk Thule Expo itu, turut hadir perwakilan dari manajemen Thule Group, Daniel Larsson, yang menjabat sebagai wakil presiden senior dalam urusan komersial. Di hadapan wartawan, sosok yang belum pernah datang ke Indonesia sebelumnya itu berbicara tentang pentingnya membuat produk berkualitas yang aman dan awet demi mendukung kehidupan aktif pemakainya, terutama keluarga yang gemar bertualang.
Daniel ditunjuk mengisi posisi tersebut pada 2019, dan dia tergolong ke dalam target pemakai Thule karena aktif dalam kegiatan luar ruang (outdoor). Pria kelahiran 1975 yang pernah bekerja di The North Face itu pernah menyelesaikan lari 160 km, dengan melewati berbagi latihan dan rutinitas harian yang konsisten, tanpa menafikan tugasnya dalam keluarga.
Fortune Indonesia sempat berbicara sejenak dengan Daniel mengenai bisnis Thule, dan juga tentang sekelumit pengalaman pribadinya. Berikut petikan wawancara yang telah disunting demi kejernihan.
Mengapa Thule menekankan aspek keluarga dalam memperkenalkan produk-produknya?
Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk-produk aktivitas luar ruang atau outdoor, kami tidak saja menyasar individu, tapi juga keluarga.
Saya, misalnya, seorang ayah dengan dua anak, bisa menikmati kehidupan luar ruang meski anak-anak masih kecil. Memang, ada orang yang punya gaya hidup tertentu, yang semakin sulit menjalaninya jika sudah punya anak.
Tapi, kami baru-baru ini menggelar sebuah event di Paris di tengah ajang maraton 10K, dan kami tampilkan stroller yang bisa dipakai untuk lari. Itu untuk menunjukkan bahwa Anda masih tetap bisa lari meski sudah punya anak, karena kami punya solusi aman untuk itu. Sejauh ada jalur sepeda atau pejalan kaki, Anda bisa melakukannya.
Produk-produk Thule dapat menjangkau kepentingan aktivitas luar ruang oleh keluarga. Sebut saja bersepeda, bermain seluncur es, berkemah, atau sekadar membonceng anak dengan bike trailer ke sekolah atau taman bermain.
Laporan keuangan Thule Group pada dua kuartal awal 2024 menunjukkan sejumlah kategori seperti juvenile and pets, serta produk-produk yang berkaitan dengan sepeda mengalami kinerja cukup bagus di kawasan Eropa dan Sisa Dunia seperti Asia Pasifik. Bisa memberikan sedikit elaborasi?
Pada dua kuartal awal tahun ini pertumbuhan kami pada kategori bike carrier membaik karena tahun lalu terjadi pelemahan. Namun, masih ada pertumbuhan pada segmen e-bike karena lebih banyak orang mulai membeli sepeda listrik, dan tipe konsumen itu biasanya mau membawa sepeda itu saat berlibur.
Jadi, kami melihat pertumbuhan jangka panjang yang stabil pada kategori yang berhubungan dengan sepeda. Sebenarnya pula, dalam kurun 10 tahun perkembangan pada kategori itu cukup bagus.
Sementara itu, pada kategori juvenile, kami meluncurkan banyak sekali produk tahun ini. Kami telah memperbarui Thule Urban Glide all terrain stroller dengan generasi [ketiga] yang banyak dicari. Produk itu memiliki roda lebih besar, suspensi, kursi yang aman, dan juga bisa untuk diajak berlari. Konsumen sangat menyukai produk tersebut.
Kami juga meluncurkan generasi baru bike trailer. Anda bisa membawa anak Anda dengan menggandengkan [trailer itu] ke sepeda, di tengah kota maupun pegunungan. Kami juga telah meluncurkan car seat. Pada Mei lalu [car seat] mulai ditawarkan di Jerman, September di Belanda dan Belgia, dan November di kawasan Eropa lainnya.
Pada tahun depan dan tahun berikutnya, kami akan meluncurkan car seat di Asia dan Amerika Serikat.
Stroller kami rasa punya peluang lebih besar di Asia ketimbang Eropa karena kelebihan pada fitur roda besar dan suspensi. Bahkan ada produk pada kategori juvenile memiliki teknologi untuk memungkinkan anak tetap dapat menghirup udara bersih. Saya kira produk semacam itu penting bagi mereka yang tinggal di kota-kota dengan tingkat polusi tinggi.
Peluang unik apa yang menurut Anda terdapat pada pasar Indonesia dibandingkan dengan pasar lainnya di Asia Pasifik?
Indonesia punya banyak gunung. Banyak pulau dan pantai. Banyak sekali akses ke aktivitas outdoor. Dan untuk di sini, kami rasanya tidak perlu mengembangkan produk lain, karena portofolio produk kami sudah cocok dengan lingkungan di Indonesia.
Kami menghabiskan banyak waktu untuk uji ketahanan, dan memastikan produk yang kami hasilkan kuat menghadapi suhu dan kelembapan tinggi. Bukan saja dari materialnya, tapi metode produksi, yang sesuai dengan pasar Indonesia. Produk yang cocok dengan pasar Indonesia, misalnya, stroller yang mampu menyaring udara kotor. Itu sangat cocok untuk pasar indonesia.
Kami juga menyiapkan produk yang sesuai dengan ukuran mobil pada negara-negara berbeda. Roof rack, misalnya. Kami punya sekitar 950 roof attachments untuk sekitar 4.000 jenis mobil. Apalagi sekarang sekitar 50 persen mobil yang dijual secara global berasal dari Asia, berbeda dari 10-15 tahun lalu.
Menurut Anda tren aktivitas outdoor atau travel di Indonesia ke arah mana?
Kuncinya adalah adventure travel, dan khususnya domestic adventure travel. Orang-orang bertualang di dalam negeri dan melakukan aktivitas tersebut, baik berupa island hopping atau menjelajah lebih jauh ke dalam pulau, maupun berkemah.
Ada studi pasar yang menunjukkan bahwa segmen adventure travel di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat pada lima tahun terakhir sejak sebelum pandemi. Pandemi kemudian mendorong orang Indonesia lebih mengeksplorasi alamnya, karena ada pembatasan untuk masuk ke negara lain. Dan di banyak tempat juga, pergi ke alam terbuka adalah salah satu hal yang paling mungkin, dan itu masih terus berlanjut sampai sekarang.
Apakah ada rencana ekspansi spesifik di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan?
Kami di sini punya distributor-distributor bagus, terutama Bags City. Kami akan terus bekerja sama dengan para partner kami di sini untuk membuka lebih banyak toko. Tidak hanya itu, kami juga akan menambah variasi produk yang ditawarkan.
Selain itu, e-commerce akan menjadi faktor penting dalam dua tahun ke depan. Kami akan memperluas kapasitas dan kehadiran e-commerce kami, bukan hanya pada website kami, tapi juga website partner kami. Jadi, yang terpenting adalah lebih banyak toko dengan lokasi premium, perluasan kategori, serta ekspansi e-commerce. Bergantung pada perkembangan dua tahun ke depan, kami memberikan fokus lebih besar ke Asia.
Bagaimana Thule melihat isu keberlanjutan dalam urusan produk dan operasionalisasinya di Indonesia?
Di sini kami tidak memiliki fasilitas produksi. Namun, kami juga memiliki agenda keberlanjutan sendiri dengan para vendor kami. Kami berkomitmen mengurangi jejak karbon, komitmen agresif yang akan terlaksana pada dua tahun mendatang. Tidak hanya pada lini produksi, tapi juga distribusi.
Secara material, kami pelan-pelan mulai beralih ke bahan daur ulang seperti bluesign. Masalah keawetan dan daya tahan produk tentu masih menjadi bagian penting, karena semua produk kami dibuat untuk tahan lama, dan kami juga menyediakan suku cadang untuk perbaikan. Dengan begitu, produk yang dipakai bisa berumur panjang karena selalu ada kesempatan kedua.
Ketika suatu produk tidak lagi diproduksi atau ditawarkan, misalnya, kami menyiapkan suku cadang penting selama 10 tahun. Itulah komitmen yang kami ajukan.
Apakah Anda mendapat feedback dari konsumen Indonesia?
Kami mendapatkan masukan (feedback) dari konsumen yang berbelanja di toko. Mereka datang ke toko dan biasanya bercerita tentang produk sebelumnya yang mereka beli. Kadang kala mereka tidak segan-segan juga melempar kritik pedas.
Bagaimana dengan riset dan pengembangan?
Kami punya moto, produk adalah raja. Di Thule, bagian pengembangan produk mungkin menjadi departemen paling sibuk sekaligus paling penting. Kami selalu berupaya serius menghasilkan produk terbaik. Memang tidak selalu berhasil, tapi kami memberikan upaya terbaik. Mungkin juga masalah safety dan durability berakar pada budaya Swedia. Karenanya, banyak yang menganggap dua hal tersebut sangatlah berbau Swedia.
Adakah tantangan khas dalam memasarkan produk di negeri ini?
Sejauh ini tidak signifikan. Sebaliknya, kami justru melihat begitu banyak peluang. Dengan besarnya jumlah penduduk dan karakter geografis seperti pegunungan dan pesisir, begitu banyak peluang yang ditawarkan oleh negeri ini. Sudah begitu, kalian punya banyak mal dengan atmosfer yang nyaman dan aman untuk berbelanja.
Anda sempat bilang pernah lari jarak jauh. Bisa bercerita tentang proses yang mesti Anda lewati untuk menyelesaikannya?
Saya harus berlatih keras di luar jam kerja, juga di luar waktu berkumpul bersama keluarga. Setiap hari, bahkan akhir pekan, saya bangun sekitar pukul lima pagi. Lalu, saya berlari sekitar 1-2 jam. Setelah menyelesaikan latihan, saya akan membuatkan sarapan untuk keluarga.
Kemudian, saya mengantar anak-anak ke sekolah, dan saya serta istri akan berangkat ke kantor. Jika ada waktu, saya akan melakukan peregangan dan latihan di gym pada jam makan siang.
Biasanya kalau akhir pekan saya ajak anak saya yang berusia 12 dan 9 tahun untuk latihan. Waktu usianya lebih kecil, saya biasanya mengajak mereka latihan dengan stroller. Saya bersepeda, mereka akan naik trailer di belakang.
Saya biasanya mengajak mereka untuk berlari ke tempat bermain, yang jaraknya sekitar setengah jam. Lalu setelah mereka puas bermain di sana, kami akan pulang dengan berlari juga.
Kadang kami mampir ke kedai es krim, lalu melanjutkan lari sehingga mereka tahu ada tujuan yang hendak dicapai.