Dalam sebuah pemasaran produk, Gimmick Marketing kerap diandalkan untuk menarik perhatian pembeli. Gimmick marketing dapat dipahami sebagai salah satu strategi pemasaran yang bertujuan untuk menjadikan brand lebih unik dari kompetitor lainnya.
Maka dari itu, mempelajari contoh gimmick marketing adalah hal yang penting untuk membuat strategi pemasaran yang menarik.
Lewat strategi pemasaran satu ini, produk akan lebih dikenal dan menciptakan buzz. Selain itu, keputusan pembelian juga bisa terjadi secara spontan karena produk yang dipasarkan dengan cara yang lebih menarik.
Untuk membantu Anda mempelajari bentuk strategi ini secara nyata, berikut beberapa contoh yang bisa dipakai untuk mempromosikan produk.
1. Penawaran terbatas
Salah satu contoh gimmick marketing yang biasa para pebisnis gunakan, yaitu penawaran terbatas. Cara satu ini memang sudah sangat familer dipakai dalam mempromosikan produk.
Untuk meningkatkan penjualan akan suatu produk, pebisnis tidak jarang memanfaatkan pembatasan waktu. Batasan tersebut bisa merangsang pembeli untuk bertindak cepat dalam melakukan sebuah pembelian.
Pada dasarnya, cara pemasaran ini dapat menimbulkan efek FOMO atau singkatan dari “Fear of Missing Out” atau perasaan takut ketinggal. Dengan memanfaatkan psikologis pembeli, Anda bisa menciptakan rasa kebutuhan yang mendesak pada pembeli.
Dalam praktik nyatanya, Anda bisa mempromosikan produk dengan keterangan “Hanya tersedia 10 produk hari ini!” Dengan begitu, pembeli akan terdorong untuk segera membeli karena penawaran yang dibatasi oleh waktu itu.
2. Bekerja sama dengan influencer
Untuk contoh lainnya, Anda bisa melakukan kerja sama dengan influencer. Kerja sama tersebut efektif dalam mempromosikan produk lewat media sosial. Tidak heran, cara ini cukup populer dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial menjadi salah satu platform komunikasi terbesar di dunia, sehingga pemasaran produk lewat beberapa media sosial banyak difavoritkan di era serba digital ini. Dengan memanfaatkan popularitas influencer, Anda bisa menjangkau target pasar lebih mudah.
Biasanya, cara ini dilakukan dengan melakukan endorsement pada influencer yang dipilih. Lewat cara ini, Anda juga bisa meningkatkan exposure dan interaksi pada produk yang ditawarkan.
3. Diskon
Ketika pembeli ingin melakukan pembelian, biasanya harga merupakan salah satu pertimbangan penting. Tidak jarang, perbedaan harga menjadi hal pertama yang diperhatikan.
Berdasarkan situasi tersebut, Anda bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan. Caranya dengan memamerkan diskon pada produk. Dengan begitu, pembeli bisa tertarik dan datang untuk melihat sejumlah produk yang ditawarkan.
Ketika melihat diskon atau potongan harga, konsumen akan otomatis datang dan memindah barang apa saja yang dijual. Tidak sedikit, konsumen yang tergoda akan potongan harga akan segera membeli produk tersebut tanpa menunda-nunda.
Tidak dapat dipungkiri bahwa diskon menimbulkan perasaan gembira yang juga mendorong konsumen untuk membeli tanpa harus melakukan perbandingan harga saat berbelanja.
4. Menonjolkan keunikan dan humor
Gimmick memang banyak dipakai untuk membantu membangkitkan minat pada suatu produk. Strategi tipuan ini cukup efektif untuk membuat produk dapat diingat dapat waktu yang lama. Agar melekat di benak konsumen, Anda bisa menonjolkan keunikan dan humor.
Contoh gimmick marketing satu ini fokus dalam membuat kampanye atau iklan yang mudah diingat oleh konsumen.
Salah satu contohnya adalah merek Old Spice. Dilansir laman Copify, kampanye iklan bertajuk “The Man Your Man Could Smell Like” yang dilakukan merek tersebut dibuat dengan pendekatan humor.
Lewat strategi tersebut, Old Spice sukses meningkatkan penjualan sebanyak dua kali lipat dalam waktu 30 hari setelah peluncuran kampanye.
5. Personalisasi produk pada konsumen
Dalam upaya untuk menambah nilai unik pada produk, Anda juga dapat menggunakan personalisasi produk pada konsumen. Cara ini cukup banyak dipakai untuk menciptakan kesan spesial atau tersendiri dengan merek.
Coca-Cola menjadi salah satu brand yang berhasil menerapkan strategi tersebut. Pada tahun 2014, perusahaan minuman tersebut melakukan kampanye “Share a coke”. Lewat kampanye tersebut, produk minumannya dipasarkan dengan melakukan personalisasi nama.
Pembeli bisa mencari kaleng bertuliskan nama mereka sehingga menambah kesan personal pada produk. Hal tersebut juga berguna untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi dengan produk minuman global satu ini.
Meskipun dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga standar, produk tetap terjual dan menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 2 persen.
6. Menambahkan produk
Bingung mencari strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan? Menambah atau memasukan produk lain juga bisa dijadikan cara yang menarik. Pasalnya, semua orang pasti menyukai sesuatu yang gratis, seperti beli satu gratis satu.
Penawaran tersebut terlihat lebih menarik dan dirasa lebih menguntungkan bagi pembeli. Jika dilihat secara seksama, cara tersebut merupakan strategi periklanan untuk menciptakan rasa urgensi dan mendorong pembeli untuk membeli produk.
Strategi ini biasanya cukup sering ditemui pada perusahaan retail atau toko kelontong. Meskipun begitu, cara ini sebenarnya juga bisa dipakai di berbagai industri, seperti makanan. Misalnya, “Membeli satu produk kopi gratis roti”, “membeli dua paket A gratis souvenir”, dan lain sebagainya.
7. Membuat maskot
Contoh gimmick marketing yang bisa Anda tiru berikutnya, yaitu membuat maskot yang bisa mewakili brand. Lewat karakter khusus atau maskot, produk Anda akan jauh lebih dikenal di kalangan konsumen. Pasalnya, Anda akan memberikan kesan kuat yang bisa diingat untuk waktu yang lama.
Beberapa brand ternama juga memanfaatkan maskot untuk memasarkan produknya, mulai dari Tokopedia, Duolingo, Mixue, dan lain sebagainya.
Itu dia beberapa contoh gimmick marketing yang dapat Anda pakai untuk mempromosikan barang dan/atau jasa. Dengan teknik tersebut, pembeli akan tertarik dengan produk yang ditawarkan. Tertarik untuk mencoba salah satu contohnya?