Peluang Bisnis Ternak, Ide Bisnis Menguntungkan!

Peluang menjanjikan

Peluang Bisnis Ternak, Ide Bisnis Menguntungkan!
ilustrasi bisnis ternak (unsplash/zoe schaeffer)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Usaha ternak hewan menjadi salah satu peluang Bisnis yang memiliki prospek menguntungkan. Terlebih ada berbagai jenis hewan yang bisa dijadikan sebagai hewan ternak.

Mulai dari ayam, sapi, dan lain sebagainya bisa dijadikan hewan ternak atau dilakukan budidaya. Permintaan yang terus meningkat untuk produk hewani menjadikan peluang bisnis ternak juga berkembang sangat besar.

Bagi Anda yang tertarik untuk berbisnis ternak, berikut beberapa jenis dan ide bisnis ternak yang bisa dipahami sebelumnya.

1. Bisnis ternak ayam potong

Peluang bisnis ternak yang bisa Anda coba adalah bisnis ayam potong. Ayam termasuk produk hewani yang banyak diminati di pasaran. 

Dengan tingginya permintaan pasar, ternak ayam jadi salah satu pilihan usaha yang menjanjikan. Selain itu, harganya pun relatif terjangkau sehingga masih menjadi favorit masyarakat.

Agar Anda memperoleh gambaran mengenai modal dan keuntungannya, berikut contoh analisis perhitungan modal dan keuntungan yang bisa dipahami.

Perhitungan modal

  • Bibit ayam DOC: Rp8.000 x 1000 ekor ayam = Rp8 juta
  • Biaya kandang dan peralatan sederhana: Rp10 juta
  • Biaya pakan ayam: Rp15.000 x 1000 = Rp15 juta
  • Biaya operasional (listrik, air, vaksin, dan lain-lain): Rp2 juta
  • Total modal: Rp35 juta

Perhitungan keuntungan

  • Harga jual dengan rata-rata potong per kilogram Rp35 ribu (berat rata-rata ayam siap panen 2 kilogram): Rp70 juta
  • Perkiraan keuntungan: Rp70 juta - Rp35juta = Rp35 juta per periode pemeliharaan

Dalam menjalankan bisnis ayam potong, ada beberapa risiko yang di perlu diwaspadai sebagai pengusaha. Berikut beberapa risiko bisnis ternak ayam potong:

  • Risiko wabah penyakit yang bisa menyebabkan kematian massal.
  • Kenaikan harga pakan bisa mempengaruhi biaya operasional.
  • Fluktuasi harga ayam potong dipasaran bisa mengurangi keuntungan.

Untuk bisa mengatasinya, Anda bisa membuat strategi guna meminimalisir risiko yang terjadi. Adapun strategi yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut:

  • Rutin memberikan vaksin dan memeriksa kesehatan ternak ayam secara teratur.
  • Selain dagingnya, Anda bisa menjual produk lainnya, seperti telur dan bulu untuk memperluas pasar.

2. Bisnis ternak lele

Budidaya lele termasuk pilihan peluang bisnis ternak yang cukup populer karena pertumbuhannya yang cepat. Terlebih ikan lele termasuk jenis ikan yang cukup banyak digemari masyarakat. 

Tidak heran, budidaya lele banyak dilakukan pebisnis pemula di industri peternakan karena permintaan pasar yang tinggi.

Berikut analisis perhitungan modal dan keuntungan yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.

Perhitungan modal:

  • Bibit lele: Rp150 x 5000 ekor: Rp750 ribu
  • Biaya kolam berbahan terpal: Rp5.000.0000
  • Pakan lele: Rp4,8 juta
  • Perawatan lele: Rp2 juta
  • Total modal: Rp11.750.000

Perhitungan keuntungan:

  • Harga jual lele hidup dengan berat 200 gram per ekor (Rp22 ribu per kilogram): Rp22 juta
  • Perkiraan keuntungan: Rp22.000.000 - Rp11.750.000 = Rp10.250.000

Setiap bisnis pastinya memiliki risiko, budidaya lele juga terdapat risiko yang harus dipahami setiap pengusaha. Berikut beberapa risiko yang biasa terjadi dalam budidaya lele.

  • Potensi lele terkena serangan penyakit yang menyebabkan gagal panen.
  • Kualitas air yang tidak optimal karena pengelolaan air kurang tepat juga mengakibatkan gagal panen.
  • Fluktuasi harga pakan ikan lele.

Tidak perlu khawatir, Anda bisa menyusun strategi untuk mencegah dan meminimalisir risiko dari usaha ternak lele. Berikut strategi yang bisa Anda gunakan:

  • Melakukan pengecekan air secara berkala dan mengelola kualitas air tetap bersih.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan sesuai kebutuhan.

3. Bisnis ternak kambing

Kambing merupakan salah hewan yang kerap dijadikan hewan ternak. Peluang bisnis ternak memiliki prospek yang menjanjikan terutama ketika menjelang hari raya Idul Adha.

Permintaan daging kambing juga cukup tinggi sehingga menarik untuk dijadikan ide bisnis menguntungkan.

Berikut ini adalah analisis perkiraan modal dan keuntungan yang bisa dipersiapkan sebelum memulai usaha ternak kambing.

Perhitungan modal

  • Kambing muda: Rp2 juta x 10 ekor: Rp20 juta
  • Biaya kandang: Rp5 juta
  • Biaya pakan: Rp2 juta
  • Biaya perawatan: Rp1 juta
  • Total modal: Rp28 juta

Perhitungan keuntungan

  • Produksi daging: 8-12 bulan dengan berat rata-rata 30 kilogram per ekor
  • Harga jual daging kambing dengan rata-rata harga pasar Rp130 ribu per kilogram: Rp39 juta
  • Perkiraan keuntungan: Rp39 juta - RpRp28 juta: Rp9.000.000 dalam satu siklus produksi.

Sama seperti bisnis lainnya, ternak kambing juga tidak luput dari risiko kegagalan. Berikut beberapa risiko yang bisa terjadi:

  • Risiko penyakit yang mempengaruhi harga jual dan ancaman kematian.
  • Perubahan iklim juga berpengaruh pada kesehatan kambing secara signifikan.
  • Fluktuasi harga daging kambing di pasar.

Untuk mengurangi risiko ternak kambing, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan. 

  • Melakukan diversifikasi produk dengan menjual susu kambing dan produk olahannya.
  • Mengecek kesehatan dan rutin melakukan vaksinasi pada kambing.

4. Bisnis ternak sapi

Selain kambing, daging sapi juga memiliki banyak peminat di pasaran. Bahkan, produk turunannya juga sangat beragam dan memiliki daya jual. 

Terlebih ketika menjelang Idul Adha, Anda bisa memanfaatkannya untuk menjual sapi ternak.

Tidak heran, peternakan sapi banyak diminati oleh para pebisnis. Adapun analisis perkiraan modal dan keuntungan yang bisa didapatkan dari peluang bisnis ternak sapi.

Perkiraan modal:

  • Sapi anakan: Rp9 juta x 5 = Rp45 juta
  • Biaya kandang: Rp20 juta
  • Biaya pakan: Rp50 juta
  • Biaya perawatan: Rp10 juta
  • Total modal: Rp125 juta

Perkiraan keuntungan:

  • Produksi daging: 20-24 bulan bisa dijual dengan berat 900 kilogram per ekor.
  • Harga jual daging sapi (harga kisaran Rp140 ribu per kilogram): Rp630 juta
  • Keuntungan: Rp630 juta - Rp125 juta: Rp505 juta

Usaha ternak sapi juga menghadapi beberapa risiko. Berikut beberapa risiko yang bisa menjadi bahan pertimbangan:

  • Membutuhkan modal yang besar.
  • Potensi terkena penyakit yang bisa mengurangi kualitasnya.
  • Biaya operasionalnya cukup tinggi.

Untuk mengurangi risiko dari usaha satu ini, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan.

  • Penjualan produk turunan lainnya, seperti susu dan keju untuk meningkatkan nilai tambah.
  • Mengecek kesehatan sapi yang ketat.

Itu dia beberapa peluang bisnis ternak dan perhitungan yang bisa Anda jadikan referensi sebelum memulai bisnis. Dengan strategi yang matang, bisnis ternak yang dibangun bisa berkembang baik. Tertarik untuk mencoba peluang bisnis satu ini?

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil