Profil Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek AI

Inovator industri AI di China

Profil Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek AI
DeepSeek, aplikasi chatbot AI asal Cina (deepseek.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, DeepSeek menjadi pesaing  kuat sebagai aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan. Kehadirannya langsung menjadi sorotan publik, terutama di kalangan pegiat teknologi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi AI asal China tersebut digadang-gadang mampu bersaing dengan teknologi raksasa, seperti Meta AI dan ChatGPT. Bahkan, teknologi tersebut dinilai mampu membawa gelombang besar pada industri.

Seiring dengan kepopuleran DeepSeek, nama Liang Wenfeng menjadi sorotan di industri teknologi. Pasalnya, ia adalah sosok di balik kesuksesan DeepSeek.

Penasaran dengan sosok pendiri DeepSeek? Simak profil Liang Wenfeng di bawah ini yang menarik untuk diketahui.

Profil Liang Wenfeng

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi AI mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi AI.

Salah satunya DeepSeek yang menawarkan model AI lebih efisien. Di tengah naiknya topik mengenai DeepSeek, tidak sedikit yang melontarkan pertanyaan siapa pemilik DeepSeek.

Ternyata otak di balik teknologi tersebut adalah Liang Wenfeng. Dilansir Forbes, ia lahir dan besar di Guangdong, China sekitar tahun 1980-an.

Kawasan tersebut dikenal sebagai pusat perkembangan teknologi di China. Pasalnya, kota tersebut menjadi rumah bagi raksasa teknologi Alibaba dan perusahaan teknologi multinasional lainnya.

Diketahui Liang Wenfeng menempuh studi di Zhejiang University dan berhasil memperoleh gelar sarjana serta magister di bidang teknik informasi dan komunikasi pada tahun 2010.

Awal kariernya

Dikenal sebagai inovator di bidang teknologi, Liang Wenfeng mengawali kariernya di industri teknologi dengan mendirikan High-Flyer di tahun 2015. 

High-Flyer merupakan dana lindung (hedge fund) kuantitatif yang menggunakan algoritma matematis dalam perdagangan saham dan investasi.

Pada bulan Oktober 2016, High-Flyer berhasil menciptakan model AI pertamanya. Model AI tersebut digunakan untuk pengembangan aplikasi dan algoritma AI.

Di akhir Oktober 2022, perusahaan tersebut memiliki portofolio dana berjumlah lebih dari 100 miliar yuan atau sekitar 13,79 miliar dolar AS.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut beralih kegiatan usaha ke eksplorasi kecerdasan buatan atau Artificial General Intelligence/AGI.

Di tahun 2023, Liang Wenfeng berhasil mendirikan DeepSeek.

Sekilas tentang DeepSeek

DeepSeek adalah platform chatbot dengan teknologi AI. Dengan kecerdasan buatan berbasis model DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, chatbot satu ini bisa melakukan berbagai tugas dan meningkatkan produktivitas penggunanya.

Salah satu keunggulannya terletak pada penggunaan sumber daya komputasi yang lebih efisien, sehingga biaya pengembangannya jauh lebih murah,

DeepSeek memutuskan untuk menjadikan semua modelnya sebagai open source, tidak seperti pesaingnya, Open AI.

Dengan model open source, kode dasar tersedia untuk umum bagi developer mana pun untuk dipakai dan dimodifikasi sesuai keinginan. 

Di bawah kepemimpinan Liang Wenfeng, DeepSeek sengaja menghindari pembuatan aplikasi melansir dari Reuters

Alih-alih membuat aplikasi, perusahaan fokus pada potensi dan sumber daya penelitian untuk menciptakan model AI yang dapat menyamai atau lebih baik dari OpenAI.

Dengan fokus pada pengembangan inovasi, DeepSeek akan terus berfokus pada model-model mutakhir yang bisa dipakai perusahan lain untuk membangun produk AI.

Fokus mendorong inovasi pada industri AI

Pendekatan Liang terfokus pada tekadnya untuk mendorong inovasi dan pembelajaran AI di masa depan, terutama pada kawasan China. Menurutnya, industri teknologi di China tidak bisa selamanya harus mengikuti Amerika.

“AI di China tidak bisa selamanya berada pada posisi mengikuti. Kami sering mengatakan bahwa ada kesenjangan satu atau dua tahun antara AI di China dan Amerika Serikat, tetapi kesenjangan yang sebenarnya ada pada perbedaan antara orisinalitas dan peniruan,” ungkap Liang dalam sebuah wawancara dengan Waves pada Juli 2023 dikutip dari Reuters, Kamis (30/1).

Ia juga berpendapat pada tantangan dalam mencapai AGI yang bisa menarik talenta terbaik di industri AI untuk bergabung dengan DeepSeek.

“Bakat terbaik tentu saja tertarik pada tantangan terbesar di dunia. Tujuan kami tetap meraih AGI,” kata Liang.

Demikian profil Liang Wenfeng yang dikenal sebagai pendiri sekaligus pemilik DeepSeek. Liang Wenfeng adalah sosok kunci di balik kesuksesan DeepSeek.

Melalui visi dan kepemimpinannya, DeepSeek tidak hanya menjadi pesaing kuat di industri AI, tetapi juga membuka peluang besar bagi perkembangan teknologi masa depan.

Dengan fokus pada inovasi dan kolaborasi open source, DeepSeek siap menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi Desember 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi Oktober 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juli 2024

IDN Channels

Most Popular

3 Waktu Terbaik Memulai Investasi Emas, Minim Kerugian
Japfa Ltd Mau Delisting dari SGX, Bagaimana Dampak ke JPFA?
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 30 January 2025
Siapa Pendiri DeepSeek? AI Asal Cina yang Laris Manis di AS
Saldo di ATM Hilang Dibobol Hacker, Bisa Dijamin LPS?
Axiata dan Sinar Mas Siap Merger pada Paruh Pertama 2025