Profil Zendo, Bisnis Ojol yang Berkolaborasi dengan SUMU

Telah tersedia di lebih dari 70 kota

Profil Zendo, Bisnis Ojol yang Berkolaborasi dengan SUMU
ilustrasi ojek online zendo (instagram/zendo_id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Ojek online atau ojol merupakan salah satu layanan yang menjamur di Indonesia. Dengan menawarkan akses transportasi yang bisa dipesan secara online memungkinkan model bisnis ini berkembang pesat.

Tidak heran, ada banyak bisnis ojol yang bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Zendo yang hadir sebagai pesaing Gojek dan Grab. Zendo telah berkembang pesat dengan menyediakan berbagai layanan.

Bahkan, Zendo berkolaborasi dengan Serikat Pengusaha Muhammadiyah (SUMU) untuk melebarkan mitra Zendo dan sayapnya.

Ingin tahu kisah sukses Zendo di industri layanan ojek online Indonesia? Simak profil Zendo yang inspiratif ini. 

Profil Zendo Ojek Online

Zendo merupakan penyedia layanan on-demand services berbasis ojol yang siap memenuhi kebutuhan pelanggan di mana saja dan kapan saja. 

Menariknya, layanan tersebut dapat diakses melalui WhatsApp. Hal tersebut tentu berbeda dengan layanan Ojek Online lainnya yang sebagian besar berbasis aplikasi.

Pelanggan hanya perlu menghubungi admin Zendo untuk melakukan pemesanan via WhatsApp. Nantinya, admin akan memproses pesanan tersebut langsung ke driver

Dalam menjalankan bisnisnya, Zendo berkomitmen untuk memberikan layanan profesional yang tetap ramah dan bersahabat bagi pelanggan.

Sekilas awal mula Zendo

Memulai bisnisnya di tahun 2015, Zendo dirintis oleh Lutfy Azizah di Tulungagung. Sebelum membangun Zendo, Lutfy pernah memiliki usaha di tahun 2023. Namun, bisnis yang dibangunnya tidak berjalan lancar.

Dari sana, Lutfy mencoba mengembangkan bisnis yang bisa bertahan lama dan bisa bertumbuh. Ia pun berpikir untuk membangun bisnis delivery order dengan menerapkan konsep amati, tiru, dan modifikasi dari bisnis ojek online di Indonesia.

Ide usaha Zendo pun mulai dibangunnya. Pada saat awal beroperasi, Lutfy sempat menjadi admin dan driver. Kemudian, ia mengajak temannya untuk bergabung menjadi mitra driver.

Kini, Zendo berkembang pesat dan telah tersedia d lebih dari 70 kota di Indonesia. Bahkan, jaringan drivernya tercatat ada sekitar 700 orang dengan 2 ribu mitra layanan. 

Layanan yang ditawarkan Zendo

Selain profil Zendo sebagai penyedia layanan on-demand service, layanan yang ditawarkan juga menarik untuk diketahui.

Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Zendo telah menyediakan berbagai layanan yang bisa dipesan oleh pelanggan. Berikut sejumlah layanan yang ditawarkan Zendo.

1. Zendo Bike

Dengan jaringan yang luas, Zendo melayani pemesanan ojek online dengan pengemudi andal dan profesional. Zendo Bike siap mengantar penumpang sampai tujuan dengan aman dan nyaman.

2. Zendo Car

Untuk pilihan armada mobil, Zendo menawarkan layanan Zendo Car yang cocok dijadikan transportasi andalan bersama keluarga, rekan bisnis, teman, atau ada banyak barang yang perlu dibawa.

3. Zendo Delivery

Pengiriman barang jadi makin mudah dengan layanan Zendo Delivery. Layanan pengiriman barang diklaim dapat sampai tepat waktu dan aman.

4. Zendo Cleaning Service

Dalam pengembangan bisnis, Zendo juga melayani jasa cleaning service yang bisa dipesan secara online melalui WhatsApp. Layanan tersebut telah didukung oleh tim yang terlatih sehingga mampu membersihkan rumah atau kantor.

5. Zendo Shopping

Tidak punya banyak waktu untuk membeli kebutuhan sehari-hari di pasar atau supermarket? Anda bisa mengandalkan Zendo Shopping. Pengemudi akan membelikan kebutuhan Anda tanpa perlu pergi ke luar.

6. Zendo Food

Selain layanan pengiriman barang, Zendo juga memungkinkan pelanggannya untuk memesan makanan di tempat makanan favorit dan mengantarkannya langsung ke pintu.

Selain sejumlah layanan utama di atas, Zendo ternyata melayani pesanan untuk pijat dan message, antar jemput laundry, hingga perbaikan barang.

Bagian dari jaringan usaha Muhammadiyah

Perkembangan Zendo hingga saat ini juga hasil dari kerja sama dengan SUMU. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberdayakan pekerja Indonesia lewat layanan terpercaya dan berdampak positif.

Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam bentuk webinar dan workshop yang diselenggarakan oleh Serikat Usaha Muhammadiyah.

Dalam acara tersebut, SUMU berupaya untuk membangun jaringan kolektif bersama dalam bisnis Zendo ke berbagai daerah di Indonesia. 

Selain Lutfy Azizah sebagai owner Zendo, kolaborasi tersebut juga didampingi oleh Sekretaris Jenderal SUMU, Ghufron Mustaqim.

Keanggotaan Lutfy sebagai kader Muhammadiyah juga berperan penting dalam membangun jaringan usaha ini.

“Lalu, karena Mba Lutfy ini anggota serikat usaha Muhammadiyah. Nah, per tahun ini, kita duplikasi Zendo di puluhan kota/kabupaten Indonesia dengan para anggota serikat usaha Muhammadiyah yang lain,” ungkap Ghufron, mengutip keterangan yang disampaikan melalui IDN Times, Selasa (14/1).

Gufron juga menjelaskan bahwa Zendo menjadi bagian dari jaringan SUMU dan telah diduplikasi untuk memperluas cakupannya.

“Jadi ini milik jaringan pengusaha Muhammadiyah. Kerja sama ini di wadahi dan dikatalisasi oleh Serikat Usaha Muhammadiyah,” jelas Ghufron. 

Demikian profil Zendo yang bergerak di bisnis ojek online. Dengan jaringan bisnis yang luas, Zendo berhasil membuktikan bahwa bisnis tidak memerlukan modal besar untuk memulainya. Semoga dapat menginspirasi!

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Baru Sepekan IPO, Saham RATU Kena UMA!
Pengiriman Boeing pada 2024 Turun ke Level Terendah Sejak Pandemi
Mirae Asset Beberkan Saham Berdividen Tinggi Layak Pantau Tahun Ini
Siapa Pemilik Aplikasi Jagat? Seorang Arsitek Lulusan MIT
BEI Catat 19 Perusahaan dalam Pipeline IPO Saham, 17 Beraset Besar