3 Cara Melejitkan Bisnis Jadi Viral di Tengah Tren Kekinian

Persaingan ketat mengharuskan pelaku bisnis inovatif.

3 Cara Melejitkan Bisnis Jadi Viral di Tengah Tren Kekinian
Dessert box Oreo Supreme yang viral. Instagram/Bittersweet by Najla
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menjamurnya bisnis kekinian yang digandrungi masyarakat menginspirasi banyak pelaku bisnis untuk mengadopsi ide bisnis serupa. Tengok saja variannya: kopi kekinian, boba, dessert box, hingga produk fesyen lokal seperti tas dan sepatu.

Respons positif masyarakat terhadap berbagai inovasi produk mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Pemilik bisnis dari skala kecil hingga besar pun terbantu untuk semakin tumbuh. 

Peningkatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya juga didorong pengembangan transaksi pembayaran digital. Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay menyatakan kepercayaan bahwa “ShopeePay memegang peranan besar dalam membantu para mitra usaha terus tumbuh dan berkembang di tengah banyaknya inovasi bisnis, perubahan tren yang cepat, serta persaingan pasar”. 

Dalam perbincangan virtual, Jumat (18/6) itu, Nilam mengatakan sebuah bisnis harus terus mendorong diri untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat menciptakan pembeda dari bisnis lainnya. Perubahan tren yang cepat pun harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Berikut strategi yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis guna terus mempertahankan eksistensi.

Jadilah konsumen dan pahami kebutuhan mereka

Shutterstock/lovelyday12

Bisnis tak selalu hanya sesuai dengan tren. Pelaku bisnis juga harus memposisikan diri sebagai konsumen. Riset pasar tidak boleh dilewatkan agar dapat menciptakan inovasi yang sesuai. 

Pastikan produk atau jasa yang ingin dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kemudian, rencanakan aspek finansial seperti kebutuhan modal dan harga penjualan secara matang. Lakukan upaya ini secara berkala untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA mengatakan, tren yang berkembang memang dapat menjadi inspirasi bisnis yang menjanjikan. Namun, diperlukan kecermatan dan kreativitas untuk menghadirkan bisnis yang bisa bertahan lama di tengah ketatnya persaingan pasar. 

“Kami di PVRA berusaha untuk selalu selalu up to date dengan tren yang sedang populer sehingga produk kami selalu dicintai pengguna. Selain memberikan sentuhan khas ala PVRA setiap produk alas kaki yang kami produksi, kami juga mengadopsi beberapa metode pembayaran digital agar semakin memudahkan para pelanggan saat membeli produk PVRA melalui pembelian online,” katanya.

Perkuat identitas brand dan perluas pasar

CAVVA DUO HEELS NUDE. Dok. PVRA

Guna menjangkau lebih banyak konsumen, pelaku bisnis harus mengoptimalkan upaya pemasaran produknya secara rutin. Salah satu caranya dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce

Penggunaan hal-hal tersebut tentunya membutuhkan perencanaan identitas brand dan produk yang matang. Itu ditujukan agar strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. 

Strategi bisnis melalui media sosial ini dimanfaatkan oleh Najla Bisyir, pemilik Bittersweet by Najla. 

“Bisnis Bittersweet by Najla lahir dan besar dari media sosial. Kami percaya selain kualitas produk yang baik, kami harus memanfaatkan media sosial untuk menampilkan beragam pilihan produk kami ke lebih banyak orang,” kata Najla.

Akan tetapi, hal yang tak kalah penting adalah mengadopsi pembayaran digital demi kemudahan bertransaksi. Najla juga menambah kanal penjualan melalui e-commerce

“Dengan upaya ini, dessert box kami dapat dinikmati oleh konsumen di lebih banyak kota di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Memanfaatkan momentum, serta terbuka dengan inovasi dan kolaborasi

Shutterstock/Coosh448

Ketika menemukan peluang bisnis pada tren yang sedang hangat, pelaku bisnis harus segera memanfaatkan momentum tersebut. Sebuah bisnis dapat berkolaborasi dengan influencer atau bisnis serupa lainnya agar terjadi persilangan pelanggan dari dua pasar yang berbeda.

Hasilnya, tren yang menjadi sumber inspirasi bisnis atau produk tersebut dapat bertahan lebih lama. Adanya kolaborasi juga dapat menciptakan inovasi pada produk yang ditawarkan, menghasilkan beragam promosi menarik, serta menjawab lebih banyak permintaan dan kebutuhan pasar. 

“Sebagai pegiat usaha, kita harus terbuka terhadap segala bentuk inovasi, diskusi dan kolaborasi positif, seperti yang rutin kami lakukan antarsesama anggota komunitas Tangan Di Atas. Hal ini dapat menjadi solusi praktis untuk saling berbagi tips dan strategi dalam meningkatkan layanan dan produk bagi konsumen. Untuk itu, bergabung ke dalam komunitas merupakan langkah strategis yang selalu didorong oleh komunitas Tangan Di Atas,” kata Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas.

Related Topics

ViralUMKM

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina