5 Perusahaan Bioskop Terbesar di Dunia, Ada dari Indonesia?

Mana saja perusahaan bioskop terbesar di dunia?

5 Perusahaan Bioskop Terbesar di Dunia, Ada dari Indonesia?
Ilustrasi bioskop Cinépolis/Dok. Cinépolis
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan bioskop terbesar di dunia saat ini menarik diketahui, sebab terjadi banyak disrupsi dan tantangan saat pandemi Covid-19 melanda. Salah satu tantangan yang dihadapi, yakni munculnya layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan sebagainya.

Keberadaan layanan ini bersaing dengan bioskop dengan menawarkan film-film baru yang bisa ditonton langsung dari rumah. Tidak hanya itu, industri bioskop juga mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19. Banyak jaringan bioskop harus menutup sementara teater-teaternya untuk menghentikan penyebaran virus Corona.

Ketika pandemi melandai, bioskop kembali menjadi pilihan hiburan dan mengalami peningkatan jumlah penonton. Tak hanya itu, film-film baru juga menghiasi layar lebar.

Menurut laporan dari Zippia, beberapa perusahaan bioskop masih berusaha untuk mengembangkan industri film layar lebar. Berikut ini daftar perusahaan bioskop terbesar di dunia.

AMC Theatre

Salah satu perusahaan bioskop terbesar ini berkantor pusat di Kansas, Amerika Serikat (AS). Melalui 11.041 layar lebar yang dimilikinya, perusahaan mampu mencatatkan pendapatan tahunan 2022 sebesar US$3,91 miliar.

AMC Entertainment Holdings Inc. didirikan pada 1920, perusahaan ini melayani publik dengan lebih dari seribu lokasi teater di seluruh dunia, baik di AS maupun Eropa.

AMC adalah bioskop dengan banyak layar (multiplex) pertama dan merupakan jaringan bioskop pertama yang memperkenalkan penambahan tempat gelas di sandaran lengan kursi pada 1981. Konsep ini memungkinkan para pengunjung untuk menyesap minuman berkarbonasi sambil menonton film favorit dan masih dipertahankan hingga kini.

Cinépolis

Perusahaan yang berbasis di Meksiko ini memiliki 5.251 layar dan meraup pendapatan tahunan 2021 sebesar US$3,25 miliar.

Cinépolis didirikan pada 1971 oleh Enrique Ramírez Villalón. Menjadi salah satu perusahaan bioskop terbesar di dunia, bioskop ini beroperasi di 335 lokasi di berbagai negara, termasuk Guatemala, Inggris, Kolombia, Spanyol, India, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan sebagainya.

Cinépolis saat ini mempekerjakan lebih dari 27 ribu pekerja sebagai jaringan bioskop terbesar di Amerika Latin dan hadir secara global. Jaringan bioskop ini dikenal dengan "bioskop mewah" yang inovatif untuk pelanggan VIP.

Regal Cinemas

Regal Cinemas yang bermarkas di AS meraup pendapatan tahunan 2022 sebesar 3,2 miliar dolar AS melalui 7.200 layar bioskop. Regal Cinemas adalah jaringan bioskop terbesar kedua di Amerika dan terbesar ketiga di seluruh dunia.

Sebelumnya, dikenal sebagai Regal Entertainment Group, perusahaan ini mengubah nama perusahaannya selama pandemi Covid-19 di 2020. Pada saat itu, Regal Cinemas diakuisisi oleh Cineworld.

Namun, perusahaan ini tetap mengoperasikan cukup banyak bioskop independen untuk mendapatkan tempat yang tinggi dalam daftar ini. Regal Cinemas memiliki sekitar 26 ribu karyawan penuh waktu dan paruh waktu dan beroperasi di 549 lokasi.

Wanda Cinemas

Dalam daftar perusahaan bioskop terbesar di dunia berikutnya ada Wanda Cinemas. Bioskop ini merupakan jaringan bioskop pertama di Cina dan kedua di Asia.

Perusahaan ini didirikan pada 2005 dan dimiliki oleh Wang Jianlin dan Dalian Wanda Group. 

Wanda Cinemas memiliki 1.657 layar dan meraup pendapatan tahunan pada 2022 hingga US$2,71 miliar dari 187 bioskop di seluruh Cina.

Cinemark

Cinemark meraup pendapatan tahunan 2022 sebesar US$2,45 miliar. 

Cinemark didirikan pada 1961 dan saat ini beroperasi di 525 lokasi di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Taiwan. Secara keseluruhan perusahaan memiliki 5.957 layar bioskop.

Cinemark adalah jaringan bioskop terbesar di Brasil.

Perusahaan layar lebar ini mempekerjakan hampir 20 ribu karyawan penuh waktu dan paruh waktu.

Demikian perusahaan bioskop terbesar di dunia. Perusahaan ini tetap bertahan dan bertengger di puncak meskipun diterpa pandemi Covid-19.

Related Topics

BioskopKaiKai Now

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya