Jakarta, FORTUNE - Perubahan iklim dan pengembangan teknologi lingkungan kini kian penting dalam menghadapi berbagai dampak perubahan iklim yang muncul. TRUSUR (PT Trusur Unggul Teknusa), perusahaan yang dikenal sebagai pelopor dalam bidang teknologi lingkungan, sejak 2013 terus konsisten dalam mengembangkan bisnisnya untuk mengaambil peran dalam mencegah perubahan iklim
Perusahaan mengeklaim pada awal tahun 2024 pertumbuhan bisnis mencapai 380 persen. Founder Trusur, Jaja Ahmad Subarja, menyampaikan lebih dari satu dekade perusahaan telah melakukan berbagai inovasi dan juga optimalisasi biaya di berbagai lini.
"Pencapaian ini menegaskan kinerja kami yang berkelanjutan memiliki potensi nilai ekonomi yang besar di masa depan," ujarnya dalam perayaan HUT ke-11 Trusur pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Jaja menambahkan, perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri ini. Berbagai produk dan layanan unggulan yang diberikan, termasuk Sistem Pemantauan Kualitas Udara (AQMS) yang dipatenkan, serta kontribusi penting dalam pengambilan keputusan strategis di berbagai instansi negara terkait lingkungan melalui tenaga ahli yang dimiliki, baik di dalam maupun di luar negeri.
Ekspansi pemasaran ke 30 propinsi
CEO Trusur, Arimulyo Nugroho, menyampaikan di Indonesia, produk TRUSUR yaitu AQMS telah diimplementasikan di 30 provinsi. AQMS adalah sistem pemantauan kualitas udara ambien yang beroperasi secara otomatis, kontinu, dan real-time untuk memantau kualitas udara di suatu wilayah.
Produk ini diproduksi sepenuhnya di dalam negeri dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 70 persen.
"Ke depannya, Trusur berkomitmen memperluas cakupan bisnisnya dan mendorong inovasi tidak hanya dalam industri lingkungan, tetapi juga di berbagai sektor lainnya," katanya.