Jakarta, FORTUNE - Balai lelang Inggris yang berbasis di London, Christie's, mengumumkan peluncuran Christie's Ventures. Perusahaan modal ventura ini membidik startup teknologi baru dan inovasi keuangan yang relevan dengan pasar seni. Tak hanya itu, Christie's Ventures akan bekerja sama dengan portofolio mereka untuk membantu mempercepat memajukan kegiatan Christie dalam presentasi, pendidikan, dan penjualan seni rupa dan barang mewah.
Mengutip laman resmi Christies.com, Selasa (19/7) Christie's Ventures akan memulai dengan menjelajahi tiga kategori besar, yakni inovasi Web3.0, produk dan solusi keuangan terkait seni, serta teknologi yang memungkinkan konsumsi seni tanpa batas.
Memulai langkah investasi
Christie's Ventures mengumumkan investasi pertamanya di LayerZero Labs, meskipun jumlah investasinya tidak diungkapkan. “Sebagai pemimpin global di pasar seni, Christie's memiliki insentif dan tanggung jawab untuk inovasi lebih lanjut dan memperdalam pengalaman bagi klien kami,” kata Ben Gore, Chief Operating Officer Christie, dalam keterangannya.
Dia menambahkan, ke depannya adopsi teknologi dan produk keuangan semakin meningkat, relevan dan lazim, dan banyak peluang baru di masa depan.
“Untuk perusahaan yang kami pilih untuk bekerja sama, serta untuk klien kami, proposisi nilai Christie's Ventures menggabungkan kekuatan merek dan modal kami bersama dengan jaringan dan keahlian kami; itu adalah contoh lain dari keunggulan Christie yang tangguh,” ujarnya.
Devang Thakkar, Global Head of Christie's Ventures, mengatakan pihaknya akan berfokus pada produk dan layanan yang dapat memecahkan tantangan bisnis nyata, meningkatkan pengalaman klien, dan memperluas peluang pertumbuhan, baik di seluruh pasar seni secara langsung maupun untuk interaksi dengannya.
“Kepemimpinan kami telah memberi kami sudut pandang yang sangat baik sejauh ini dan peluncuran Christie's Ventures akan memungkinkan kami untuk berkembang lebih jauh dan lebih cepat dengan pengusaha yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun produk dan perusahaan yang hebat,” katanya.
Bryan Pellegrino, Co-Founder dan CEO LayerZero, menyampaikan “LayerZero sangat senang bermitra dengan Christie's Ventures. Kami telah melihat secara langsung bagaimana Christie's berada di garis depan web3 dan pelopor dalam ruang angkasa. Kami berharap dapat bekerja dengan tim mereka untuk menemukan cara baru dan inovatif untuk menciptakan pengalaman yang paling mudah diakses dan tanpa gesekan dengan aset yang diindeks melalui beberapa blockchain.”
Ambisi di ranah teknologi
Christie's berambisi menjadi yang terdepan dalam merangkul inovasi digital. Christie's memiliki sejarah panjang dalam mendorong inovasi teknologi, meluncurkan penawaran online pada 2006, dan menjadi rumah lelang internasional pertama yang mengadakan lelang khusus online pada 2011.
Baru-baru ini juga diadakan lelang memanfaaatkan live streaming, alat augmented reality, dukungan untuk NFT digital art, dan pemasaran digital. Hal ini turut membuat bisnis lebih mudah diakses dan tangguh.
Di samping itu, pada 19 dan 20 Juli, seri Christie's Art+Tech Summit meluncurkan iterasi kelimanya di New York. Perhelatan ini menjadi platform utama bagi audiens dan pemimpin pasar untuk mengeksplorasi ide-ide yang menggugah pikiran dan terlibat dalam dialog antarindustri.
Perusahaan memberi dukungan penuh untuk ekosistem mata uang digital dan Non-Fungible Token (NFT) ketika membantu melelang kolase NFT Mike Winkelmann yang dijuluki Everydays: The First 5000 Days. NFT termahal di dunia yang kedua ini terjual dengan harga US$69,3 juta atau sekitar Rp992 miliar.
Sesuai dengan misi Christie's Ventures, setiap startup dengan misi memajukan jangkauan seni akan mendapatkan dukungan finansial dan profesional. Lebih jauh lagi, Christie's ingin terus berekspansi dan menjelajahi dunia blockchain dan Web3.0