Jakarta, FORTUNE - East Ventures, investor awal dari e-commerce raksasa Tokopedia buka suara terkait kenaikan tarif biaya jasa aplikasi yang dibebankan kepada pembeli. Semula biaya jasa Rp 1.000 per transaksi meningkat menjadi hingga Rp 3.000 per transaksi.
Aturan ini tercantum dalam halaman syarat dan ketentuan Tokopedia dan mulai berlaku Selasa, 2 Mei 2023. Perinciannya, untuk transaksi di bawah Rp1 juta, biaya jasa aplikasi ditetapkan sebesar Rp2.000. Sedangkan untuk transaksi di atas Rp1 juta, biaya jasa aplikasi ditetapkan sebesar Rp3.000.
Menanggapi hal itu, Co-Founder dan Managing Partners East Ventures, Willson Cuaca menjelaskan, hal itu bukan untuk semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi bagian dari upaya Tokopedia mencapai keberlanjutan.
“Apakah itu profit yang lebih besar, kayanya enggak. Apakah ini untuk menuju perusahaan yang lebih sustainable, iya,” kata Wilson saat ditemui di acara Halal Bihalal bersama media di Jakarta, Selasa (9/5).
Menurutnya, wajar apabila ada pelanggan merasa keberatan dengan kenaikan biaya tersebut. Akan tetapi, ia menyarankan kepada pelanggan untuk melaporkan keluhan mereka secara langsung kepada Tokopedia jika mengalami kendala.
Persaingan dengan kompetitor
Willson juga menyinggung perihal kompetitor lain yang berusaha menggeser dominasi Tokopedia di e-commerce. Menurutnya, hal terpenting dalam bisnis adalah inovasi dan memberikan keuntungan untuk stakeholder, termasuk pengguna.
“Dari 15 tahun lalu kita investasi ke Tokopedia. Empat bulan kemudian, e-commerce datang dan hilang (tapi) semua tidak, Lazada kuat, Shopee jadi kuat, TikTok tetap di sini. Begitulah dunia ini punya kompetisi, setiap founders inovasi, mengawas dengan kompetisi lanskap, dan terpenting memberikan keuntungan ke penggunanya,” kata Wilson, menambahkan.
Willson memastikan bahwa kehadiran TikTok saat ini tidak mempengaruhi pertumbuhan keuntungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dia menjelaskan bahwa sebagian bisnis GoTo sudah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sementara ada juga yang masih dalam tahap pengembangan.
“Jika diperhatikan GoTo ada unit bisnis yang sudah profitable, tetapi ada yang belum. Jika dianalisis lebih dalam, adanya kompetisi tidak sehat bikin pusing. Namun, selama kompetisi biasa itu aman,” katanya, menambahkan.
Pada kuartal I-2023, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan penurunan kerugian menjadi Rp3,8 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan GOTO meningkat sebesar 122 persen menjadi Rp3,3 triliun, dengan kontribusi terbesar dari imbal jasa dengan kontribusi sebesar Rp1,9 triliun.
Pada unit bisnis Tokopedia, pendapatan juga mengalami peningkatan sebesar 68 persen menjadi Rp2,26 triliun hingga akhir Maret 2023, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp1,34 triliun. Margin kontribusi mencatat hasil positif sebesar Rp178 miliar, yang menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang mencatat kerugian sebesar Rp1,27 triliun.
Untuk diketahui, mengutip data SimilarWeb, Shopee merupakan platform e-commerce dengan jumlah kunjungan situs terbanyak di Indonesia selama kuartal I 2023. Selama periode Januari-Maret tahun ini, situs Shopee mencatat rata-rata 157,9 juta kunjungan per bulan, mengungguli para pesaingnya.
Dalam periode yang sama, situs web Tokopedia mencatat rerata 117 juta kunjungan, situs Lazada mencatat 83,2 juta kunjungan, situs BliBli mencatat 25,4 juta kunjungan, dan situs Bukalapak mencatat 18,1 juta kunjungan per bulan.