Bisnis Taman Hiburan Lesu, Disney Raup Untung dari Streaming

Tarif layanan Disney+, Hulu, dan ESPN+ naik.

Bisnis Taman Hiburan Lesu, Disney Raup Untung dari Streaming
Ilustrasi Mickey Mouse di Disneyland/Dok. disneyworld.disney.go.com/
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Disney melaporkan telah meraih keuntungan pada kuartal ketiga 2024 yang didorong oleh keberhasilan bisnis streaming gabungan dan film “Inside Out 2” yang sukses secara global. Selama periode ini, pendapatan operasional untuk segmen hiburan—termasuk studio film dan sebagian divisi televisi—mencapai US$1,2 miliar, hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Selain itu, film “Deadpool & Wolverine” turut memperkuat posisi Disney dengan dua film teratas tahun ini. Demikian dilaporkan Fortune.com.

Perusahaan yang berbasis di Burbank, California ini juga melaporkan kerugian operasional kuartalan sebesar US$19 juta dari bisnis langsung ke konsumen, termasuk Disney+ dan Hulu. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan kerugian US$505 juta setahun sebelumnya. Pendapatan dari unit ini meningkat 15 persen menjadi US$5,81 miliar. 

Pengumuman ini datang sehari setelah Disney mengumumkan kenaikan harga untuk layanan Disney+, Hulu, dan ESPN+ mulai 17 Oktober mendatang. Disney+ dan Hulu akan dikenakan biaya US$9,99 per bulan dengan iklan, meningkat US$2 dari sebelumnya. Versi tanpa iklan Disney+ akan dikenakan tarif berlanggananUS$15,99 per bulan, naik US$2. Adapun tarif berlangganan Hulu tanpa iklan akan menjadi US$18,99 per bulan, naik US$1. ESPN+ yang hanya tersedia dengan iklan, akan dikenakan biaya US$11,99 per bulan, meningkat US$1 dibanding sebelumnya.

Disney melaporkan pendapatan sebesar US$2,62 miliar atau US$1,43 per saham untuk periode yang berakhir pada 29 Juni. Sebelumnya, perusahaan mengalami kerugian US$460 juta atau 25 sen per saham. Pendapatan yang disesuaikan mencapai US$1,39 per saham, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan US$1,20 per saham. Total pendapatan naik 4 persen menjadi US$23,16 miliar, melebihi perkiraan Wall Street sebesar US$22,91 miliar.

Bisnis taman hiburan lesu

Saham Disney tertekan dalam perdagangan awal seiring dengan penurunan permintaan di taman hiburan domestik. Divisi Experiences, yang mencakup enam taman hiburan global, jalur pelayaran, merchandise, dan lisensi video game, memperingatkan bahwa penurunan permintaan di taman hiburan AS dapat berlanjut beberapa kuartal ke depan. 

Disney memprediksi bahwa pendapatan operasional Experiences pada kuartal keempat akan turun dibandingkan tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan di taman hiburan domestik serta penurunan siklus di Cina dan pengurangan pengunjung di Disneyland Paris akibat dampak Olimpiade terhadap perjalanan konsumen.

Johnston menyebutkan bahwa taman hiburan terdampak oleh konsumen berpenghasilan rendah yang mengalami tekanan finansial, sementara konsumen kelas atas melakukan lebih banyak perjalanan internasional. Pendapatan operasional taman hiburan domestik turun 6 persen, meskipun taman hiburan internasional mencatat kenaikan 2 persen. Pendapatan taman hiburan domestik naik 3 persen pada kuartal ketiga, sementara taman hiburan internasional naik 5 persen.

Disney menyatakan bahwa penurunan pendapatan operasional taman hiburan domestik disebabkan oleh inflasi, pengeluaran teknologi, dan penawaran baru untuk tamu. Perusahaan menghasilkan US$254 juta dari penjualan konten dan lisensi, didorong oleh kesuksesan “Inside Out 2” yang kini menjadi film animasi terlaris sepanjang masa dengan pendapatan global lebih dari US$1,5 miliar.

Disney juga mengungkapkan bahwa film pertama “Inside Out” mendorong lebih dari 1,3 juta pendaftaran Disney+ dan menghasilkan lebih dari 100 juta penayangan global sejak teaser trailer Inside Out 2 dirilis. Bisnis streaming gabungan, termasuk Disney+, Hulu, dan ESPN+, mencapai keuntungan pertama kalinya berkat kinerja ESPN+ yang kuat dan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

CEO Bob Iger dan CFO Hugh Johnston melaporkan bahwa ESPN mencatat kuartal ketiga paling banyak ditonton dalam waktu tayang utama dalam satu dekade di kalangan dewasa usia 18-49, berkat tingginya penonton di final NBA, draft WNBA, serta playoff NHL dan final Piala Stanley. Disney memperkirakan pertumbuhan pendapatan per saham tahunan yang disesuaikan sebesar 30 persen.

Pada bulan April, pemegang saham menolak upaya investor aktivis Nelson Peltz untuk memasuki dewan perusahaan dan mendukung Iger dalam usahanya menghidupkan kembali perusahaan. Pada bulan Juni, Disney meminta pengadilan banding federal untuk membatalkan gugatannya terhadap Gubernur Florida Ron DeSantis setelah kesepakatan mengenai pengembangan Walt Disney World selama dua dekade ke depan disetujui. Kesepakatan 15 tahun ini mencakup investasi US$17 miliar dan perbaikan infrastruktur oleh distrik terkait.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
Pemangkasan Bunga The Fed jadi Stimulus Ke Perbankan
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI