Dorong Ekosistem, Yup Paylater Naikkan Limit Hingga Rp100 Juta

Fasilitasi pembayaran masyarakat, khususnya generasi muda.

Dorong Ekosistem, Yup Paylater Naikkan Limit Hingga Rp100 Juta
Dok. Yup
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah kontrak pengguna Buy Now Pay Later mengalami pertumbuhan sebanyak 18,18 juta kontrak atau sebesar 33,25 persen secara year on year (YoY) menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023. Melihat potensi ini, Yup, sebagai aggregator bayar nanti atau paylater meluncurkan kampanye terbaru bertajuk #KebebasanPenuh.

Melalui kampanye #KebebasanPenuh, para pengguna nantinya bisa menikmati limit bayar nanti hingga Rp100 juta, transaksi dengan pilihan bunga 0% untuk 40 hari atau cicilan hingga 12 bulan. Kampanye ini juga menjadi upaya untuk mendorong generasi muda untuk melek teknologi finansial sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk kebutuhan terhadap merek terkemuka.

VP Marketing dari Finture Group, Richard Haris, mengatakan masyarakat tak terkecuali generasi muda memiliki berbagai aspirasi dalam hidup. Namun, tidak semua aspirasi mudah dan bisa dicapai, pihaknya bekerja sama dengan berbagai merek terkemuka untuk memfasilitasi masyarakat.

"Oleh karena itu, kami bersama dengan para mitra terus berusaha untuk menjadi support system yang optimal agar generasi muda dan seluruh masyarakat dapat meraih apa yang diinginkan dengan mudah dan terjangkau," ujarnya.

Memperluas ekosistem

Dirintis sejak 2021, Finture Group menghubungkan konsumen layanan kredit dengan berbagai perusahaan penyedia jasa kredit konsumtif buy now pay later.

Hingga kini Yup menjalin berbagai kerja sama dengan berbagai merek terkemuka. Mulai dari Indomaret, CGV, KFC, Cinema XXI, Hypermart Group, Alfamart, Cinépolis Cinemas Indonesia, Planet Ban, Inul Vizta, Shop&Bike, Xing Fu Tang, Llao Llao, Warung Leko, Haagen Dazs, Oriskin, dan Hokben.

"Yup bertujuan untuk memberikan dukungan yang beragam kepada masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mencapai keinginan dan aspirasinya," ujar Richard.

Ia mengatakan, para pengguna Yup termasuk generasi muda tidak perlu khawatir dalam penggunaan nantinya. Yup bisa digunakan di mana saja dan kapan saja dengan akses mudah serta terjangkau. Metode pembayaran mulai dari penggunaan kartu fisik, scan QR, dan juga transaksi melalui virtual account untuk transaksi online pada aplikasi Yup bisa dilakukan apabila menggunakan layanan aggregator bayar nanti dari Yup. 

“Kami ingin generasi muda, masyarakat, dan seluruh pengguna bisa dimudahkan untuk meraih #KebebasanPenuh tanpa batas melalui akses yang kami berikan. Bukan hanya meraih mimpi dan aspirasi, kami juga akan terus mendorong para pengguna untuk bisa mengelola keuangan mereka lebih cerdas dalam berbelanja dan melakukan pembayaran, bersama Yup,” kata Richard.

Untuk diketahui, Finture Group yang berbasis di Jakarta ini didirikan oleh Donny Zhang dan Matt Zhili Zou dan telah memperluas layanan Finture hingga ke Hong Kong melalui produk pelunasan kredit lintas negara yang menyasar konsumen dari kalangan tenaga kerja asing (TKA). Lewat produk tersebut, konsumen Yup bisa melunasi kredit pembelian produk di Indonesia melalui pembayaran cicilan dari negara Hong Kong. Selain itu, Finture juga mengembangkan produk e-wallet yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran lintas negara di kawasan Cina, Asia Tenggara, dan Indonesia.

Related Topics

PaylaterYUP

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi