Jakarta, FORTUNE - Startup properti dan konstruksi Kabina mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures. Ikut serta dalam pendanaan, selebritas Sandra Dewi yang juga berperan sebagai duta merek (brand ambassador) Kabina.
Startup Kabina menyederhanakan proses konstruksi dengan memanfaatkan modularitas, pra-fabrikasi dan menggunakan bahan utama kayu. Material kayu bersumber dari hutan yang dikelola secara lestari dan tersertifikasi oleh FSC atau Forest Stewardship Council. FSC adalah lembaga nonprofit yang mendedikasikan organisasi untuk mempromosikan tanggung jawab pengelolaan hutan di dunia. Sertifikasi FSC ini bersifat sukarela.
Berbagai teknik dan pendekatan penyederhanaan itu berfungsi sebagai solusi inovatif yang diklaim dapat menghemat biaya secara signifikan. Selain itu, meminimalkan limbah, serta mengurangi konsumsi air dan energi.
Partner East Ventures Avina Sugiarto mengatakan, Kabina akan semakin memperkuat sektor proptech perusahaan dalam mendemokratisasikan industri konstruksi dan properti di Indonesia. Utamanya, menggunakan bahan dan proses yang efisien, serta berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa inovasi dan pendekatan berkelanjutan yang ditawarkan oleh Kabina akan semakin membawa dampak positif pada pertumbuhan masyarakat,” kata Avina, dalam keterangan pers, dikutip Jumat (19/8).
Rencana pemanfaatan dana
Kabina berencana menggunakan dana segar yang diperoleh untuk pengembangan produk dan ekspansi tim. Perusahaan rintisan ini memiliki 16 orang dalam tim, yang sebagian besar berbasis di Indonesia dan 65 persen adalah perempuan.
Founder sekaligus Chief Executive Officer Kabina Fred Moeis menyampaikan, tambahan modal dari pendanaan juga ditujukan untuk berinvestasi pada peralatan dan solusi yang memungkinkan perusahaan beroperasi dengan tetap memerhatikan lingkungan.
“Kami percaya bahwa investasi dan dukungan East Ventures akan mempercepat misi dalam terus menghadirkan inovasi dan solusi konstruksi berkelanjutan ke pasar,” katanya.
Fred Moeis berpengalaman di industri konstruksi dan properti di sepanjang kariernya sebagai desainer. Kabina didirikan pada 2020 karena menyadari ada sejumlah tekanan yang dihadapi oleh para pemain lokal di industri ini. Beberapa faktor, yakni inefisiensi biaya, inefisiensi estimasi waktu, rendahnya kesadaran dan komitmen dalam meminimalkan dampak negatif lingkungan, terutama terkait penggunaan peralatan boros energi secara terus-menerus.
Menawarkan solusi industri properti
Kabina memastikan kombinasi seimbang dari berbagai elemen penting dan kebutuhan pelanggan dalam menghadirkan solusi. Terkait klaster perumahan, Kabina menciptakan struktur multifungsi sehingga memungkinkan para pelanggan lebih mudah menyesuaikan dan merekonstruksi struktur bangunan berdasarkan kebutuhan berbeda.
Pertama, Kabina Market sebagai platform ritel dengan konsep ruang terbuka (outdoor) dan berlokasi pada area-area strategis untuk menghubungkan para pelanggan dengan berbagai merek/ritel dengan tetap mempertimbangkan preferensi baru pelanggan.
Kedua, Kabina Life atau software as services (SaaS). Para pengguna akan mendapatkan informasi terkait manajemen pengunjung. Selain itu, melakukan pemesanan fasilitas dan pembayaran layanan bulanan dalam satu aplikasi.
Kabina juga berencana meluncurkan penawaran lain terkait gaya hidup dan kebutuhan para pelanggan, di antaranya Kabina House, Kabina Space, Kabina Suite, Kabina Studio, Kabina Lounge, dan Kabina Play.