Jakarta, FORTUNE - Startup teknologi kesehatan Diri Care mengumumkan penutupan putaran pendanaan awal yang melebihi target (oversubscribed) US$4,3 juta atau sekitar Rp 63,8 miliar.Investasi ini dipimpin oleh East Ventures, bersama Sequoia Capital India dan Southeast Asia’s Surge. Angel investor Henry Hendrawan ikut berpartisipasi.
Diri Care menawarkan layanan klinik digital on-demand yang didukung dokter bersertifikat untuk memeriksa kondisi kesehatan kulit, rambut, dan area intim. Klinik digital ini dilengkapi layanan pengobatan dan perawatan yang dipersonalisasi, serta produk terbukti klinis yang akan dikirimkan ke pengguna dalam waktu dua jam.
“Investasi ini menjadi bukti kuat terhadap misi Diri Care dalam merevolusi solusi perawatan kesehatan konsumen. Diri Care menggabungkan teknologi dan ilmu kedokteran untuk mendorong kesejahteraan dan kepercayaan diri bagi konsumen modern,” kata Co-founder dan CEO Diri Care Christian Suwarna, Kamis (11/9).
Rencana penggunaan dana
Dana segar dari pendanaan akan dimanfaatkan untuk memperluas akses jutaan pelanggan ke layanan klinik digital dan meningkatkan kapabilitas teknologi untuk memperkuat layanan perusahaan.
Diri Care mengklaim sudah mencatatkan lebih dari 13 ribu konsultasi dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 600 persen sejak platform beta rilis pada Maret 2022. Diri Care berencana meluncurkan aplikasi di iOS dan Android dalam waktu dekat.
Startup ini didirikan oleh Christian Suwarna (CEO), Armand Amadeus (COO) dan dr. Deviana Himawan (Chief Clinical Officer). Christian sempat menjabat sebagai CMO Traveloka Group dan CEO Traveloka Experience. Armand merupakan Project Leader di Boston Consulting Group (BCG) New York.
Co-Founder & Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan Indonesia memiliki pasar kesehatan konsumen yang terus berkembang, dengan 270+ juta penduduk yang mencari solusi kesehatan dan kesejahteraan yang berkualitas dan terjangkau. Transformasi digital adalah pendorong utama hadirnya peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sektor pelayanan kesehatan bangsa.
“Kami melihat Diri Care sebagai tim berkinerja tinggi yang secara unik memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan model perawatan mereka dengan berbagai layanan dan produk kesehatan konsumen yang revolusioner dalam satu platform digital terpadu,” kata Willson .
Berdasarkan data Statista “Revenue of the beauty and personal care market in Indonesia from 2017 to 2025”, pasar industri kecantikan dan perawatan diri diprediksi US$9,6 miliar pada 2025.