Jakarta, FORTUNE - Melanjutkan kesuksesan di Tanah Air, PT Terang Dunia Internusa (TDI), produsen motor listrik United E-Motor siap melebarkan sayap bisnisnya ke Negeri Jiran, Malaysia.
Menggandeng perusahaan asal Malaysia Artroniq Berhad, perusahaan akan membangun pabrik perakitan, distribusi, dan pelayanan. Dua pabrik sekaligus, akan dibandun di Selangor dan Penang. Perusahaan juga memasarkan produk motor listrik United E-Motor.
Direktur PT TDI, Henry Mulyadi, optimistis bahwa kolaborasi ini akan membawa iklim positif ke industri motor listrik, serta membawa citra positif industri motor listrik Tanah Air di mancanegara.
“Ekspansi United E-Motor ke Malaysia dapat memberi dampak positif bahwa industri kendaraan listrik dalam negeri memiliki potensi yang besar untuk berkembang di mancanegara,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta (11/9).
Dua model akan diproduksi
Henry juga menjelaskan, nantinya ada dua model motor listrik yang akan diproduksi, di Malaysia, yakni model TX 1800 dan 3000. Keduannya sama persis dengan model yang dipasarkan di Indonesia.
“Akan 100 persen sama dengan rakitan di Indonesia, sedangkan harganya di Malaysia kita banderol Rp33 – Rp50 juta,” ujarnya.
Kedua model motor listrik United E-Motor rencananya akan diproduksi sebanyak 1.000 unit akhir tahun ini dan tahun depan direncanakan bertambah hingga 5.000 unit.
Optimisme investor
Chief Finance Official Atroniq Berhad, Marcus Chin, optimistis motor listrik United E-Motor akan laris manis di Malaysia. Pihaknya pun berani menggelontorkan dana awal mencapai 10 juta Ringgit atau berkisar Rp32,87 miliar.
“Pabrik pertama ditetapkan di Batu Kawan, Penang, tapi motor listrik ini akan mulai dijual di Selangor tahun pertama, tahun kedua di Penang, dan ketiga di Johor Baru. Tiga kota ini memang kawasan kota hijau di Malaysia,” katanya.
Ia juga menilai, sejumlah faktor mendukung bakal larisnya motor listrik ini. Salah satunya dari sisi desain yang mampu memikat hati masyarakat. Tak hanya itu, pelaku industri motor listrik di Malaysia juga belum banyak, baru ada lima jenama saja.
“Malaysia dengan 33 juta populasi kendaraan, motor listrik yang sudah ada di Malaysia tidak lebih dari lima, sementara kendaraan listrik yang sudah beredar di jalan tidak lebih dari 20.000 unit,” kata Marcus.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kerja sama ini menjadi bukti kualitas jenama motor listrik Indonesia untuk merambah pasar ekspor. Dengan demikian, berpeluang meningkatkan pendapatan ekspor barang jadi khususnya kendaraan listrik.
“Kita tidak boleh mengandalkan natural resources, apa yang dilakukan ini mengekspor motor listrik ke Malaysia, saya pikir merupakan investasi dan menambah nilai ekspor kita makin baik,” ujarnya.