Jakarta, FORTUNE - Sejak dimulai pada 23 April 2024, program akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah berlangsung di delapan kota dari total 12 kota yang ditargetkan. Fase Bootcamp ini adalah lanjutan dari Fase Pendaftaran yang digelar pada Februari-Maret 2024 dan Fase Kurasi dan Temu Sapa Peserta pada Maret 2024.
Adapun tahapan Bootcamp AKI 2024 digelar di Bekasi, Serang, Denpasar, Magelang, Singkawang, Blitar, Palu dan Toba. Pelaksanaan Bootcamp di masing-masing kota berlangsung selama 3 hari. Masih ada 4 kota lagi yang menjadi tujuan dan ditargetkan akan rampung pada 30 Mei 2024.
Sesuai dengan misinya, Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) membantu mengembangkan kapasitas pelaku usaha kreatif dan memfasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif. Materi yang disampaikan mencakup Hak Kekayaan Intelektual, Pitching & Presentasi, dan Pengelolaan Keuangan. Selain itu, materi Produk Review & Branding, Marketplace & Promosi Digital, Design Thinking & Business Model, serta Legalitas & Standarisasi Usaha. Peserta juga mendapatkan mengikuti materi Sosialisasi E-KATALOG dan Coaching Clinic & Mentoring.
Para mentor yang terlibat dalam Fase Bootcamp AKI 2024 adalah para profesional dan praktisi di bidang ekonomi kreatif. Beberapa nama di antaranya seperti; Deryansha (CEO Kasisolusi), Wignyo Rahadi SE (Founder dan CEO Tenun Gaya), Fauzy Prasetya Kamal (Co-Founder Kandura Studio), Franke Soeria (Dewan Mode Muslim, Founder Benang Project), Hari Sungkari (Pakar Bidang Aplikasi dan Gim), Nilam Sari (Owner Kebab Baba Rafi). Ada pula Freddy Chriswantra (Ketua Umum Aliansi Desainer Produk Indusgri Indonesia), Andandika Surasetje (Direktur Kreatif Jakarta Fashion Week), Rachmant Anggara (Co Founder Qasir.id), Suci Sandi (Dosen, Peneliti, Trainer Manajemen, Pariwisata dan Hospitality) dan Iman Setiobudy (Anggota Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia dan Himpunan Desainer Mebel Indonesia).
Dari 6680 ribu pendaftar yang sudah masuk di fase pendaftaran untuk 7 subsektor, yakni kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, gim, musik dan film hanya 410 Jenama yang lolos tahapan kurasi yang akan ikut bootcamp. Berikut ini sejumlah inspirasi bisnis dari beberapa pelaku usaha kreatif yang sudah mengikuti fase Bootcamp AKI 2024.
Inspirasi bisnis, mulai kuliner, kopi, hingga kerajinan
AKI 2024 menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas dari pelaku usaha kreatif di seluruh Indonesia. Tak hanya mendapatkan memperoleh pengetahuan baru dan memperluas jaringan bisnis, AKI 2024 juga menjadi platform menampilkan kreativitas produk yang bisa menjadi inspirasi bisnis.
Pemilik The Cold Crafters, Risa, produsen kopi cold brewery mengatakan dari bootcamp berbagai materi yang relevan bisa diaplikasikan dalam bisnis kopi, seperti pentingnya legalitas dan standardisasi usaha untuk mempertahankan kualitas. Tak kalah penting, kekuatan promosi menjadi penunjang untuk mengembangkan usaha.
"Para mentor memberikan banyak tips dan trik, dan disampaikan dengan cara yang komunikatif,” kata Risa. Ia juga mengungkap kreativitas di balik mengolah produknya melalui proses cold brewery coffee," katanya.
Bisnis potensial lainnya di sektor bakery, seperti Narita Bakes jenama asal Kalimantan. Rici Narita, pendiri Narita Bakes mengatakan pemilihan bahan baku bakery tanpa bahan pengawet dan kimia menjadi keunggulan tersendiri. Dalam mengembangkan bisnis, ia mendapat manfaat dari materi design thinking and business model. Dengan memahami design thinking bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan antara keperluan bisnis dan pengembangan kapasitas bisnis, selain itu founder bisa menyadari faktor yang membuat calon konsumen ragu dan faktor yang membuat konsumen terpikat.
Selain dua usaha tersebut, ada beragam kreativitas juga muncul dari para peserta Bootcamp AKI 2024 di semua subsektor. Ada beberapa jenama yang memiliki keunikan dan bisnisnya bisa menginspirasi para pelaku usaha lainnya.
Ada Balibell Jam, jenama kuliner dari pulau Bali yang fokus memproduksi selai (jam) rumahan dengan bahan pemanis rendah gula dan bahan baku alami. Produk ini cocok untuk mereka yang sedang diet atau menganut pola hidup sehat.
Selain itu, usaha yang memanfaatkan bahan alam seperti Nu’kieu, pengrajin dari Kota Bogor ini adalah pionir dalam produksi kerajinan berbahan baku bambu tanpa bahan pengawet dan kimia dalam proses pengerjaannya, sehingga ramah lingkungan. Beberapa produk handmade andalannya termasuk mug, tumbler, cangkir, dan teko.
Dari sektor fesyen ada Hoshigoru Swimwear. Jenama baju renang asal Bali yang menggunakan bahan-bahan daur ulang dan less waste material, dengan desain yang multi ways. William Hoshigoru, sang owner, memiliki visi agar produknya tidak hanya modis, namun juga ramah lingkungan, sehingga jika sudah tidak terpakai bisa didaur ulang kembali.
Usaha sepatu juga menjadi peluang seiring bekembangnya jenama lokal. Ada Arf Racewear yang fokus memproduksi sepatu balap dan hand gloves secara handmade. Jenama ini bahkan rutin mengekspor produknya ke luar negeri seperti Malaysia, Brunei, USA, Italia, dan negara Eropa lain.
Ada pula Cucicar, aplikasi untuk melayani pebisnis cuci dan salon mobil. “Kami memiliki misi mengurangi cost usaha yang selama ini menjadi problem mereka, melalui aplikasi online mudah digunakan, sehingga menciptakan lapangan kerja baru kedepannya,” ulas Syakib Bachmid, Pendiri Cucicar.
Setelah Fase Bootcamp yang tinggal menyisakan 4 kota lagi, yakni Ternate, Tanjung Pinang, Labuan Bajo, dan Merauke. Tahapan berikutnya adalah bagi para peserta terpilih akan ikut dalam pameran yang akan berlangsung di masing-masing kota dan kabupaten di akhir bulan Mei hingga Agustus 2024. Rangkaian kegiatan AKI 2024 akan ditutup dengan Malam Puncak yang akan diadakan di Jakarta pada September 2024.