East Ventures Suntik Pendanaan US$18,1 Juta ke Ismaya Group

Ismaya akan gunakan dana untuk ekspansi.

East Ventures Suntik Pendanaan US$18,1 Juta ke Ismaya Group
East Ventures menjadi perusahaan venture capital Indonesia pertama yang menandatangani UN Principles for Responsible Investment/ Dok. East Ventures
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ismaya Group, brand lifestyle F&B mengumumkan penggalangan dana sebesar US$18,1 juta atau sekitar Rp264 miliar yang dipimpin oleh East Ventures (Growth fund) dengan partisipasi dari investor sebelumnya, Falcon House Partners.

Ismaya akan menggunakan dana tersebut untuk terus memperluas jangkauannya dalam memenuhi permintaan yang meningkat, meliputi F&B yang berkualitas, pengalaman lifestyle yang eksklusif, dan layanan pengiriman makanan yang terus berkembang.

Di saat yang bersamaan, Ismaya Group juga memperkuat fondasi bisnis dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pertumbuhan dan melayani kepentingan pelanggan dengan menciptakan personalisasi dalam skala yang besar.

Ambisi Ismaya membangun bisnis lifestyle

Bram Hendrata, Chief Executive Officer ISMAYA GROUP/Dok. ISMAYA GROUP

Bram Hendrata, Chief Executive Officer Ismaya Group, mengatakan Ismaya memiliki visi untuk menjadi pemimpin dalam membangun brand lifestyle yang menawan dan abadi secara global dalam industri lifestyle dan perhotelan.

Tujuan dan semangat utama Ismaya adalah untuk secara konsisten menciptakan pengalaman yang luar biasa dan tak terlupakan setiap kali mereka bersentuhan dengan para pelanggan.

“Faktanya adalah, orang kehilangan human touch dan interaksi secara fisik. Selama lebih dari dua tahun, pandemi Covid-19 telah membuat orang terkurung, menciptakan rasa frustasi yang terpendam dari penutupan sementara (lockdown), WFH, pembatasan interaksi, dan berbagai pembatasan lainnya. Hal ini sangat mempengaruhi industri F&B Lifestyle, terutama pengalaman makan di tempat, festival, dan tempat clubbing," kata Bram, dalam keterangan resmi,  dikutio Kamis (16/6).

Tentunya, kata Bram pandemi berdampak besar pada bisnis Ismaya, sama seperti industri lainnya yang turut terdampak. Namun, Ismaya menggunakan waktu yang sulit ini untuk memikirkan kembali strategi masa depannya, beralih ke pengiriman makanan, dan menerapkan langkah-langkah efisiensi untuk outlet serta kantor pusat.

Saat ini, perusahaan kembali ke tingkat pendapatan sebelum pandemi dengan peningkatan tingkat efisiensi dari segi produktivitas dan profitabilitas setidaknya sebesar 30 persen.

Terkait pendanaan ini, Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures, mengatakan pihaknya sangat senang menyambut Ismaya ke dalam keluarga East Ventures. Di samping itu, percaya pada brand dan kemampuan operasional yang telah dibangun Ismaya selama bertahun-tahun dan tiada bandingnya.

Menurut Roderick, Ismaya telah sukses membangun bisnis lifestyle, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Kemampuan Ismaya untuk memenuhi dan melampaui kebutuhan pelanggan akan pengalaman lifestyle, telah berkontribusi pada rekam jejak dan daya tarik mereka yang kuat. 

"Kami telah menjadi saksi akan ketangguhan tim dalam menavigasi dan mengatasi krisis; kini di saat kita semua melangkah menuju keadaan yang kembali normal dan keluar dari pandemi, kami yakin akan pertumbuhan dan keseruan yang akan dibawa oleh Ismaya Group ke depannya,” kata Roderick.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya