Mark Zuckerberg Uji Coba Fitur Penjualan Aset Digital di Metaverse

Uji coba alat monetisasi terbatas untuk pengguna tahap awal.

Mark Zuckerberg Uji Coba Fitur Penjualan Aset Digital di Metaverse
Horizon Wolds, metaverse versi Meta Platform Inc.,. Shutterstock/rafapress
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mark Zuckerberg menguji coba alat monetisasi di metaverse. Pengguna platform metaverse Horizon Worlds dapat menjual aset digital dan menghasilkan uang sekaligus merasakan pengalaman dalam platform realitas virtual besutannya.

Pada tahap awal, tool hanya tersedia untuk sekelompok pengguna yang dipilih Meta. Mereka akan membuat kelas virtual, permainan, dan aksesori fesyen dalam platform di Horizon Worlds. Kemudian pengguna bisa mengakses melalui perangkat virtual reality (VR).  

"Kemampuan untuk menjual barang-barang virtual dan akses ke hal-hal di dalam dunia adalah bagian baru dari persamaan e-commerce secara keseluruhan," kata Zuckerberg dikutip dari Reuters, Kamis (14/4).

Tahap ini merupakan bagian penting dari rencana pemilik Facebook itu menciptakan metaverse. Raksasa media sosial ini juga menguji program "creator bonus" untuk sekelompok kecil pengguna Horizon Worlds di Amerika Serikat (AS). Peserta uji coba juga akan menerima pembayaran setiap bulan untuk menggunakan fitur baru yang diluncurkan perusahaan.

Horizon Worlds sebelumnya bernama Facebook Horizon. Ini merupakan platform video game online berbasis VR yang memungkinkan orang membangun dan menjelajahi dunia virtual.

Metaverse jadi wadah baru mendulang cuan

Shuterstock/Michael Vi

Zuckerberg mengatakan, fitur penjualan aset digital itu diperlukan perusahaan dalam mengembangkan metaverse. “Ini karena semua orang perlu mendukung diri sendiri dan mencari nafkah dengan membangun pengalaman luar biasa di metaverse," katanya.

Apalagi potensi perputaran uang di metaverse dianggap besar. Citibank memperkirakan bahwa ekonomi metaverse bernilai US$8 triliun hingga US$13 triliun pada 2030.

"Kami ingin hanya ada banyak dunia yang luar biasa, dan agar itu terjadi, perlu ada banyak pencipta yang dapat mendukung diri mereka sendiri dan menjadikan ini pekerjaan mereka," kata Zuckerberg, dalam percakapan dengan pengguna awal di Horizon Worlds menggunakan avatar.

Sebagaimana diketahui, Meta telah banyak melakukan investasi untuk membangun dunia virtual dan augmented reality. Ini menunjukkan taruhan besar mereka pada metaverse, ide futuristik dari jaringan lingkungan virtual yang diakses melalui perangkat yang berbeda di mana pengguna dapat bersosialisasi.

Perusahaan ini bersaing dengan pemain dunia maya yang sedang naik daun di mana tanah, bangunan, avatar, dan bahkan nama dapat dibeli dan dijual sebagai token yang tidak dapat dipertukarkan atau aset virtual berbasis blockchain. 

Pasar untuk aset-aset ini meledak tahun lalu, dengan penjualan terkadang mencapai ratusan ribu dolar. Meta merancang Horizon Worlds sebagai platform sosial VR yang luas, dan Horizon Venues, yang berfokus pada acara virtual. Keduanya merupakan iterasi awal dari ruang mirip metaverse.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina