Optimistis Industri Pulih, PT Gistex Gandeng Jenama Lokal di MUFFEST+

Perlu peningkatan kerja sama G2G untuk memperkuat ekspor.

Optimistis Industri Pulih, PT Gistex Gandeng Jenama Lokal di MUFFEST+
Presiden Direktur PT Gistex, Teguh Hidayat melihat koleksi Benang Jarum di MUFFEST+ 2022, Jumat (22/4)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Gistex (Textile Division) berkolaborasi dengan dua jenama fesyen lokal, Benang Jarum dan Kami, ke gelaran  MUFFEST+ 2022 di Grand Ballroom Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, 21-23 April 2022. Presiden Direktur PT Gistex, Teguh Hidayat mengatakan, kolaborasi di MUFFEST+ 2022 ini merupakan yang pertama dengan brand fesyen muslim dan bentuk mendukung kepada desainer Tanah Air. 

“Potensi desainer di Indonesia luar biasa, jadi kita mulai fokus untuk mendukung desainer Indonesia agar nantinya suatu saat bisa ikut kita untuk ikut ekspor produk garmen ke luar negeri, terutama untuk fesyen muslim di luar negeri,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (22/4).

Sebelumnya, kata Teguh, pihaknya sudah bekerja sama dengan desainer Itang Yunasz. Kolaborasi kali ini diharapkan dapat mengantarkan brand fesyen muslim lokal menembus pasar internasional.

Dia menambahkan, sejak 1985 Gistex sudah mengekspor produk tekstil. “Namun, dalam lima tahun terakhir ada melihat perkembangan desain dan produk indonesia berkembang cepat. Jadi, 30 persen dari produk kita sekarang didistribusikan untuk market Indonesia,” katanya.

Desainer Benang Jarum, Kanya menyambut baik kolaborasi ini. Bahan yang digunakan dikembangkan bersama dengan PT Gistex dengan teknologi terbaru. “Gistex pasarnya internasional dan kita beruntung bisa pakai kualitas yang sama, sehingga bisa bisa menemukan kualitas yang sesuai market kita, tapi dengan standar internasional. Ini membuktikan lokal brand bisa menghasilkan kualitas produksi sebagus itu dan tak kalah dengan brand luar,” katanya.

Sementara itu, Desi perwakilan dari Kami, menjelaskan koleksi kolaborasi dengan Gistex akan diluncurkan saat Iduladha. Dia berharap usana yang nyaman dan bisa menyenangkan konsumen juga,” ujarnya.

Optimistis industri tekstil dan pasar domestik pulih

source_name

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) perlahan mulai pulih dari tekanan dampak pandemi Covid-19. Namun, dinilai akan pulih dari Covid-19 lebih lama dibandingkan dengan industri lain.  Global Industry Outlook Oxford Economics juga memprediksi sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan China  mengalami hal serupa dengan pemulihan tercepat diprediksi pada 2023 mendatang.

Menanggapi hal ini, Teguh tetap optimistis membaiknya pandemi membuat industri rebound dan  kinerja perusahaan pada 2022 akan membaik.

“Penjualan mulai turun di 2020 saat pandemi sekitar 20-30 persen, tapi di tahun 2021 ini kita sudah hampir mendekati level pre pandemi. Jadi, saya harapkan target di 2022 sudah melebih target capaian pre pandemi itu,”ujarnya.

Meski tidak menyebut angka detail, dia mengakui pendapatan dari ekspor selama pandemi menurun tajam. “Saat pandemi ekspor mati. Karena di negara Eropa terutama market kita yang paling besar di Eropa itu lockdown. Kita kehilangan market share cukup besar, tapi akhir 20221 mulai rebound. Sekarang permintaan dari Eropa cukup besar, kita ambil kesempatan untuk meningkatkan ekspor. Di Indonesia, market share masih kecil, tapi produk kita diterima oleh market dan bukan soal price conscious tapi value added di produknya,” katanya.

Meski tidak menyebut angka detail, tahun ini Gistex menargetkan penjualan naik sekitar 30 persen di 2022. Pihaknya berharap pemerintah juga mendukung melalui peningkatan kerja sama G2G dengan berbagai negara. 

“Misalnya kerja sama G2G dengan Turki. Sebagai pasar terbesar Gistex, kita ada hambatan bottle neck karena kompetitor dari Korea sudah menikmati free trade dengan Turki. Indonesia juga sudah, tai belum diratifikasi oleh DPR, semoga ini bisa segera diselesaikan dan pabrik di indonesia bisa menikmati market yang ada di luar negeri,” katanya.

Mendukung fesyen berkelanjutan

source_name

Teguh mengatakan, PT Gistex sudah mulai fokus pada upaya industri sustainability. Perusahaan sudah bersertifikasi OEKO-TEX yang memastikan bahan yang digunakan aman bagi tubuh dan ramah lingkungan dan mendapat ISO 50001.

“Banyak brand luar juga mulai memakai bahan recycle, seperti recycle polyester yang diolah kembali jadi benang dan kami olah lagi  jadi produk tekstil. Konsep busana bukan untuk fesyen saja tapi juga eco-friendly dan sustainability, itu yang kita usung.

Tak hanya itu, pandemi pun jadi momentum untuk digitalisasi bisnis dan mempelajari selera konsumen.

“Di indonesia ke depan bisnis tidak bisa lari dari digital business. Bisnis online justru meningkat di pandemi. Toko brick and mortar menderita, justru online bisnis berkibar dan cashflow bagus, tapi balik lagi ke produk yang diusung dan didukung materialnya juga,” kata Teguh.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina