Jakarta, FORTUNE - Perusahaan sepatu asal Taiwan, Hong Fu Industrial Group—pemasok utama merek global seperti Nike, Adidas, Vans, dan Reebok—resmi memasuki pasar India dengan memulai pembangunan Pabrik sepatu senilai Rs 1.500 crore atau sekitar Rp3 triliun di Tamil Nadu pada Senin (17/12).
Melansir Business Standard, upacara peletakan batu pertama berlangsung di SIPCOT Industrial Park, Panapakkam, sekitar 85 km dari Chennai, dan dipimpin oleh Kepala Menteri Tamil Nadu, M.K. Stalin.
Sebagai produsen sepatu atletik non-kulit terbesar kedua di dunia, Hong Fu memproduksi 200 juta pasang sepatu setiap tahun dengan pendapatan mencapai US$3 miliar. Fasilitas ini diproyeksikan menciptakan 25.000 lapangan kerja, di mana 85 persen tenaga kerjanya adalah perempuan. Pabrik ditargetkan beroperasi penuh pada Januari 2026.
“Perkembangan ekonomi pesat India dan pengaruh globalnya yang semakin kuat menjadikan negara ini pilihan alami bagi investasi terbaru Hong Fu,” ujar T.Y. Chang, Ketua Hong Fu. Optimisme serupa disampaikan oleh Jacky Chang, Direktur dan CEO Hong Fu.
Memperluas potensi industri alas kaki
Masuknya Hong Fu ke Tamil Nadu difasilitasi oleh Aqeel Panaruna, mitra usaha patungan dalam proyek tersebut. “Pendirian fasilitas ini bukan hanya tentang memproduksi sepatu kelas dunia, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendukung visi pembangunan inklusif negara bagian,” ujar Panaruna.
Hong Fu telah menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Tamil Nadu, yakni investasi awal senilai Rs 1.000 crore pada April 2022 dan tambahan Rs 500 crore pada Januari 2024, sehingga total investasi mencapai Rs 1.500 crore.
Direktur Eksekutif Council for Leather Exports, R Selvam, menyambut baik proyek ini. “Serangkaian investasi ini membuktikan kepercayaan global terhadap inisiatif Make-in-India dan potensi besar sektor alas kaki di India,” katanya.
Proyek pabrik sepatu Hong Fu di Tamil Nadu memperkuat posisi negara bagian tersebut sebagai pusat manufaktur global sekaligus menegaskan komitmen dalam mendorong lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.