Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI telah mengalokasikan dana sebesar Rp141,7 triliun per Maret 2024 untuk mendukung proyek-proyek yang bertujuan mengatasi Perubahan Iklim.
Kepala Divisi Evaluasi Lingkungan Sosial dan Teknik PT SMI, Gan Gan Dirgantara, mengatakan dana tersebut difokuskan pada 73 proyek dengan total komitmen pembiayaan mencapai Rp24,6 triliun.
"Komitmen PT SMI tercermin dari portofolio komitmen pembiayaan atas climate change projects sebesar 15,8 persen, lebih besar dibandingkan dengan komitmen pembiayaan atas coalfired power plant sebesar 3,4 persen dari total komitmen pembiayaan sebesar Rp142,64 triliun per Maret 2024," ujarnya, dalam acara Media Gathering Kementerian Keuangan, dikutip Kamis (30/5).
Portofolio penanganan perubahan iklim
PT SMI telah mengalokasikan sebagian besar portofolio proyek perubahan iklimnya untuk mendukung energi terbarukan, mencakup minihidro, mikrohidro, geothermal, tenaga surya, air, angin, dan pembangkit listrik dari biomassa. Sementara itu, sebagian lainnya dialokasikan untuk proyek transportasi perkotaan seperti Light Rail Transit (LRT).
Dalam perincian alokasi, sekitar 5 persen dari dana tersebut diperuntukkan bagi proyek air dan sanitasi, termasuk instalasi pengolahan air dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sedangkan 5 persen lagi dialokasikan untuk pembangkit listrik gas dan uap.
Sejak tahun 2019, PT SMI telah menerapkan moratorium terhadap pembiayaan pembangkit listrik tenaga batubara, dengan fokus beralih ke proyek-proyek yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan efek gas rumah kaca, atau proyek perubahan iklim.
Menyoal kinerja PT SMI melaporkan laba bersih sebesar Rp2,08 triliun pada tahun 2023, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,16 triliun pada tahun 2022. Selama tahun 2023, komitmen pembiayaan perusahaan mencapai Rp137,7 triliun, dengan total outstanding pembiayaan dan investasi mencapai Rp91,3 triliun.
Adapun gross disbursement PT SMI pada tahun tersebut tercatat sebesar Rp15,3 triliun, yang terbagi antara disbursement ke badan usaha senilai Rp15 triliun dan ke pemerintah daerah sebesar Rp255 miliar.