Perluas Bisnis Logistik, TPIA Targetkan 15 Kapal Baru 2025

Menggarap potensi layanan baru.

Perluas Bisnis Logistik, TPIA Targetkan 15 Kapal Baru 2025
Dok. PT Chandra Asri Tbk
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), melalui anak perusahaannya, Chandra Daya Investasi (CDI), terus mengencangkan laju ekspansi di sektor logistik. Pada 2025 CDI berencana untuk menambah 15 unit armada kapal  dari sebelumnya mengakuisisi empat kapal pengangkut minyak, bahan kimia, dan gas pada tahun ini.

Direktur Chandra Asri, Edi Riva’i, menjeelaaskan langkah akuisisi kapal-kapal tersebut menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional, daya saing, dan memperkuat rantai pasok global.

Menurut Edi, perusahaan sebelumnya banyak menggunakan kapal sewa dan kini diuntungkan dengan memiliki kapal sendiri. "Pengaturan jadwal pengangkutan bahan baku dan ekspor produk petrokimia akan lebih efisien,” kata Edi di pabrik Chandra Asri di Banten, Senin (18/11).

Keempat kapal yang baru diakuisisi akan dikelola oleh dua anak perusahaan CDI, yaitu PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM).

Dengan menambah armada kapal, CDI tak hanya akan fokus pada pengangkutan bahan baku untuk kebutuhan internal perusahaan. Namun, bisa melayani pihak ketiga dan merambah bisnis manajemen pengiriman, termasuk penyediaan kru serta layanan pengelolaan kapal untuk pemilik kapal lainnya.

Edi menambahkan, apabila dahulu banyak kru dari luar negeri kini bahwa seluruh kru kapal baru tersebut akan berasal dari Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pemberdayaan SDM lokal.

"Ini sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat kompetensi sumber daya manusia dalam negeri,” ujarnya.

Menjawab tantangan impor

Ekspansi ini dilakukan di tengah tantangan yang dihadapi industri petrokimia Indonesia, terutama akibat tingginya impor produk. Edi mengungkapkan bahwa kebijakan seperti perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan CEPA telah membuka peluang bagi produk impor, yang berdampak buruk pada sektor tekstil dan industri turunannya.

“Industri petrokimia merupakan sektor yang vital bagi perekonomian. Kami berharap pemerintah bisa lebih mengendalikan impor dan mendorong penguatan industri domestik, agar pasar Indonesia tidak terus-menerus didominasi oleh produk asing,” ungkap Edi.

Tak hanya itu,sektor logistik dinilai sebagai peluang penting untuk memastikan kelancaran pasokan bahan baku dan mendukung keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia.

Pada paruh pertama tahun 2024, CDI berhasil meraih pendapatan sebesar US47,11 juta dan laba bersih US$15,28 juta, mencatatkan kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, TPIA mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 19,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total mencapai US$866,5 juta.

Dengan aset lancar mencapai US$605 juta, ekspansi CDI di sektor logistik diharapkan dapat menjadi pendorong utama pemulihan kinerja Chandra Asri Group secara keseluruhan, serta memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, baik di Indonesia maupun di kawasan Asia Tenggara.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
7 Kota Suhu Terdingin di Indonesia, Capai 9 Derajat Celcius!
7 Rekomendasi Merek CCTV Outdoor Terbaik yang Bagus
Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos 2024, Praktis!
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 18 November 2024
Berapa Gaji UMR Australia 2024? Ini Kisaran dan Jumlahnya dalam Rupiah