Pusat Perbelanjaan di Bandung Sulap Area Parkir Menjadi PLTS

Dapat mengurangi jejak karbon sebesar 497.089 kg CO2.

Pusat Perbelanjaan di Bandung Sulap Area Parkir Menjadi PLTS
PLTS solar carport di The Plaza IBCC/Dok. The Plaza IBCC
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pusat perbelanjaan one stop shopping terbesar di Jawa Barat, The Plaza Istana Building Commodities Center (IBCC), meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada Kamis, 30 November 2023. Menggandeng Suryanesia, instalasi PLTS atap di The Plaza IBCC memiliki kapasitas 408,75 kWp.

Instalasi yang terpasang di The Plaza IBCC merupakan sistem PLTS solar carport dengan total luas area 1.960 m2. Dengan penggunaan solar carport ini, maka panel surya tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi bersih, tetapi juga sebagai atap peneduh untuk area parkir mall.

Panel surya bifacial yang digunakan juga diklaim memungkinkan penyerapan sinar matahari dari atas dan pantulan cahaya dari bawah, sehingga memaksimalkan produksi listrik. Selain itu, dapat meningkatkan produksi energi hingga 30 persen lebih efisien dibandingkan dengan panel surya konvensional.

Direktur The Plaza IBCC, Abrijanto Effendi, mengatakan, peresmian solar carport ini merupakan bentuk komitmen Istana Group dalam pengembangan pusat perbelanjaan yang eco-friendly.

"Kami berharap apa yang diresmikan hari ini dapat menginspirasi pusat perbelanjaan lainnya, khususnya di Kota Bandung, dalam rangka membantu pemerintah membatasi peningkatan suhu global sesuai komitmen yang dibuat dalam Paris Agreement," katanya dalam keterangan resmi.

Sebagai rangkaian dari kegiatan peresmian PLTS Atap di The Plaza IBCC, tamu undangan dan masyarakat juga diberikan kesempatan mengikuti site visit untuk melihat langsung dan mendengar penjelasan atas instalasi solar carport tersebut.

Pusat perbelanjaan ramah lingkungan

Dok. The Plaza IBCC

Dengan PLTS Atap ini, The Plaza IBCC dapat menghasilkan 633.396 kWh energi bersih setiap tahunnya, mengurangi jejak karbon sebesar 497.089 kg CO2. Selain manfaat lingkungan, inovasi ini juga menjadi sarana edukasi masyarakat tentang energi terbarukan.

Abrijanto menambahkan, langkah pengembangan pusat perbelanjaan yang eco-friendly akan terus diterapkan. "Selanjutnya akan ada lagi pemasangan PLTS bersama Suryanesia di proyek proyek Istana Group lainnya," katanya.

Instalasi ini menandai awal dari kerja sama strategis antara Istana Group dan Suryanesia, diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat tanggung jawab terhadap lingkungan.

Head of Business Development Suryanesia, Grant Adsit, mengatakan pemasangan PLTS Atap yang dimulai dari The Plaza IBCC menjadi bagian dari upaya memperluas penggunaan energi terbarukan di Kota Bandung.

"Kami bangga bermitra dengan Istana Group dalam mendukung visi mereka untuk menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Di Indonesia, pemasangan instalasi panel surya di pusat perbelanjaan sudah mulai menjadi tren sekaligus bertujuan untuk efisiensi pemanfaatan energi sekaligus lebih ramah lingkungan. Tercatat beberapa mall sudah memasang panel surya sebagai sumber energi, di antaranya Plaza Indonesia, AEON Mall Cakung, Mall QBIG, dan Lindeteves Trade Center (LTC).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil