Jakarta, FORTUNE - Satuan Tugas (Satgas) B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC) menyampaikan dokumen final Policy & Action Recommendation di The B20 Summit 2022 di Nusa Dua, Bali pada Senin, 14 November 2022. Dokumen tersebut memuat sejumlah masukan dan rekomendasi untuk meningkatkan kesetaraan gender di lingkungan kerja dan bisnis serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam aktivitas ekonomi global.
Chair of B20 WiBAC Ira Noviarti, mengatakan B20 Women in Business Action Council telah merekomendasikan langkah-langkah yang terbukti dan dapat ditindaklanjuti oleh para pemerintah G20 dalam hal meningkatkan kesetaraan gender di lingkungan kerja, serta menciptakan langkah-langkah praktis untuk membangun, mengakselerasi, dan meningkatkan skala bisnis yang dipimpin oleh perempuan.
"Policy & Action Recommendation yang kuat ini merupakan hasil kerja sama antara 150 top business executives dari berbagai negara dan industri sebagai anggota B20 WiBAC," ujar Ira yang juga Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (16/11).
Menukil data dari World Economic Forum memperkirakan kesetaraan partisipasi perempuan dalam ekonomi global dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global sebesar US$28 triliun.
Pada sektor bisnis, data WiBAC dari tahun 2019 memperkirakan jika perempuan dan laki-laki dapat berpartisipasi secara setara dalam dunia usaha, PDB global dapat meningkat 3-6 persen dan bertambah US$2,5-5 triliun pada ekonomi global.
Tiga rekomendasi dari B20 WiBAC
Berangkat dari data tersebut, dokumen final B20 WiBAC Policy and Action Recommendation memuat tiga hal utama yang dapat menjadi panduan bagi komunitas bisnis. Pertama, pemberdayaan pengusaha perempuan. Kedua, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan. Ketiga, mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua.
Ira menyampaikan, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar seluruh gugus tugas melakukan aksi nyata, tidak hanya memberikan rekomendasi kebijakan, B20 WiBAC menginisiasi sebuah platform One Global Women Empowerment (OGWE) yang telah meluncurkan blue print pada Agustus 2022.
Menurutnya, begitu banyak peluang yang dapat diraih oleh ekonomi global apabila kesetaraan partisipasi perempuan dapat terwujud. Rekomendasi demikian pun membutuhkan dukungan serta aksi konkret yang dapat menunjang infrastruktur yang aman dan mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Hal inilah yang melatarbelakangi kami dalam membuat sebuah platform bernama One Global Women Empowerment (OGWE)," kata Ira.
Platform OGWE dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan para perempuan pekerja dan pengusaha di mana pun berada.
Langkah berikutnya dari OGWE adalah mendirikan badan sekretariat untuk mengembangkan strategi pelaksanaannya di lingkungan bisnis dan memberikan layanan berbasis teknologi yang disebut 5C, yakni Crowdsource, Crowdfund, Curate, Clarify, dan Communication.
Untuk dapat menjalankan kegiatan operasional OGWE secara menyeluruh, International Organisation of Employer (IOE) telah ditunjuk sebagai sekretariat. Seremoni serah terima OGWE dari B20 WiBAC kepada IOE dilakukan pada ajang B20 Summit 2022.
IOE merupakan jaringan sektor swasta terbesar di dunia yang mewakili lebih dari 50 juta komunitas bisnis melalui 150 organisasi pengusaha nasional. Sejak lebih dari 100 tahun, IOE telah menjadi sekretariat dari kelompok pelaku usaha pada International Labour Organizations (ILO). Federasi anggota IOE juga telah terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan tingkat nasional yang juga memainkan peranan penting pada komunitas bisnis nasional, guna menjangkau usaha kecil hingga menengah.
Memperkuat kepemimpinan perempuan di sektor perekonomian
Selanjutnya, IOE dapat melanjutkan legacy project OGWE yang mendorong partisipasi tenaga kerja yang adil dengan cara memperkuat kemampuan pada kepemimpinan perempuan, meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, serta menetapkan mekanisme pemantauan isu gender.
“Kami berharap dapat melihat upaya bersama untuk mengadopsi semua rekomendasi dan agar B20 dan G20 mendukung rekomendasi kami secara penuh, serta meningkatkan dan bertanggung jawab atas peran penting kita semua dalam isu ini," ujar Ira.
President IOE Michele Parmelee menyampaikan, fokus IOE sebagai sekretariat adalah untuk terus membagikan nilai-nilai dari pilar kunci legacy project platform OGWE, serta terus terlibat aktif dalam berkomunikasi dengan organisasi yang telah berkomitmen di dalamnya. Ia mengatakan IOE telah membentuk, serta menghasilkan aksi konkret yang dapat memberdayakan perempuan melalui kesempatan yang sama dalam dunia usaha.
"Kesempatan ini dapat kita raih apabila seluruh elemen bisa berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang sama. Saya juga percaya bahwa presidensi B20 berikutnya di India juga dapat menciptakan hasil yang sukses pada misi pemberdayaan perempuan ini," kata Michele.
Ia menegaskan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi di lingkungan tenaga kerja semakin mendesak karena dampak pandemi. Di lebih dari 50 persen negara G20, kata dia, kesenjangan partisipasi gender masih sangat besar.
"Bersama, kita perlu mengambil tindakan signifikan, di bawah payung OGWE, untuk memberdayakan perempuan menjadi pengusaha, pemimpin bisnis, dan karyawan di seluruh dunia," tegas Michele.
The B20 Summit 2022 juga menandai serah terima resmi Komunike B20 kepada ketua G20 Indonesia, dan Presidensi B20 dari Indonesia ke India.