Strategi Amartha Dorong Pertumbuhan Inklusif Ekonomi Akar Rumput

Strategi kolaboratif di The 2024 Asia Grassroots Forum.

Strategi Amartha Dorong Pertumbuhan Inklusif Ekonomi Akar Rumput
Founder and CEO of Amartha Andi Taufan Garuda Putra/Dok. Amartha
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di tingkat akar rumput atau kelompok kelas bawah melalui pendekatan kolaboratif. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan The 2024 Asia Grassroots Forum, di mana Amartha mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia secara lebih luas dan masif.

“Kami mengajak multiple stakeholders seperti entrepreneur, investor, regulator, inovator, dan MSMe (Micro, Small and Medium Enterprises) Finance Leader, untuk berkolaborasi bersama memajukan ekonomi masyarakat di piramida terbawah,” kata Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra di Jakarta, Selasa.

Menurutnya salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendorong usaha mikro naik kelas adalah melalui digitalisasi UMKM dan memperluas akses keuangan inklusif di perdesaan.Guna mewujudkan hal itu, Amartha melalui The 2024 Asia Grassroots Forum turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Women’s World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan International Finance Corporation (IFC).

“Amartha sebelumnya juga telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang kredibel dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif,” kata Andi.

Gelar The 2024 Asia Grassroots Forum

Andi berharap forum The 2024 Asia Grassroots Forum dapat menjadi katalisator dalam menyediakan platform kolaborasi bagi para pemangku kepentingan terhadap segmen akar rumput melalui agenda scaling impact, digitalisasi UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

“Kami percaya, bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terealisasi jika dilakukan dengan berbagai upaya kolektif. Kami berharap forum ini akan menggerakkan banyak pihak untuk menjadikan segmen akar rumput sebagai garda depan ekonomi Indonesia,” ujar dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2014-2019, Rudiantara pada kesempatan yang sama menjelaskan inovasi teknologi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan yang mendesak bagi peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM. Untuk mempercepat proses ini, kebijakan yang inklusif diperlukan.

"Seperti peningkatan kapabilitas digital bagi pelaku UMKM, penyediaan infrastruktur digital yang merata, kebijakan-kebijakan terkait perizinan, serta kolaborasi antar pihak, dapat mengakselerasi kemajuan ekonomi akar rumput di Indonesia, yang sudah memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh," kata Rudiantara.

Sementara itu, CEO of Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebesar 64,5 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Dengan demikian, penguatan terhadap sektor ini berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional yang lebih inklusif.

"Hal ini turut memiliki multiplier effect yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan gizi keluarga, peningkatan akses pendidikan bagi anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, forum ini diharapkan dapat menjadi permulaan dalam memajukan perempuan melalui akses keuangan inklusif," katanya.

Sebagai informasi, The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha akan dilaksanakan pada 21 dan 22 Mei 2024. Masyarakat dapat mengikuti rangkaian acara secara virtual melalui akun resmi YouTube Amartha.

Related Topics

Amartha

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga