Jakarta, FORTUNE - Seratus tiga puluh tahun yang lalu, Milton Hershey mendirikan merek yang kemudian menjadi salah satu merek paling dicintai di dunia. Dan perusahaan memprioritaskan pengalaman karyawan perusahaan manufaktur coklat itu sejak awal.
Menurut Chris Scalia, wakil presiden senior dan kepala sumber daya manusia di Hershey Company, Milton menghabiskan banyak waktu di lantai pabriknya, memeriksa karyawan dan keluarga mereka.
Mendengarkan para pekerjanya terus menjadi hal yang penting bagi Hershey saat ini, dan kualitas inilah, bersama dengan banyak kualitas lainnya, yang menempatkan perusahaan multinasional ini dalam daftar Fortune 100 Best Companies to Work For.
“Tujuan kami adalah menciptakan momen-momen kebaikan,” kata Scalia kepada Fortune, dikutip Kamis (1/2).
“Itu berarti terobsesi untuk menyenangkan konsumen dan memecahkan masalah pelanggan. Pada akhirnya, hal ini berarti mendengarkan orang-orang kami dan kemudian melakukan hal yang benar untuk mereka,” katanya, menambahkan.
Dengan menerapkan hal tersebut Hershey menangkap sentimen pekerja secara rutin melalui survei dan kelompok fokus, serta memanfaatkan teknologi langsung di pabrik.
“Hal ini memberikan karyawan sambungan langsung ke platform mendengarkan berkelanjutan kami dan memberi kami sambungan langsung untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dan memberikan pelatihan,” kata Scalia.
Empat fokus investasi SDM
Hershey secara aktif berInvestasi di empat bidang untuk meningkatkan pengalaman karyawan, yakni pengembangan profesional, pemberdayaan karyawan, dukungan keluarga, dan keterlibatan komunitas.
Untuk mencapai tujuan ini, pada tahun 2022, perusahaan ini meluncurkan fasilitas manufaktur bilingual pertamanya di AS. Terlebih lagi, setiap pabrik Hershey's memiliki komite budaya khusus yang anggotanya bermitra dengan pimpinan untuk memandu keputusan seputar budaya pabrik, peningkatan fasilitas, peluang pelatihan, dan pengakuan.
Selain tunjangan, seperti program insentif yang menawarkan imbalan uang berdasarkan kinerja dan partisipasi karyawan, pada tahun 2022, Hershey mulai secara resmi menawarkan cuti orang tua yang terdepan di industri bagi semua karyawan—laki-laki dan perempuan—di fasilitas manufaktur.
Setelah pandemi Covid-19 merebak, kepemimpinan Hershey melihat adanya perubahan besar dalam kesehatan mental para pekerjanya. Sebagai tanggapan langsung, kata Scalia, para pemimpin berbicara secara terbuka tentang tantangan pribadi mereka, dan perusahaan secara masif meningkatkan sumber daya kesehatan mentalnya, termasuk memiliki personel di lokasi yang berdedikasi untuk bekerja dengan tim.
“Salah satu karakteristik unik tentang Hershey Company adalah bahwa pendiri kami mendanai Milton Hershey School, memberikan kesempatan kepada anak-anak yang berisiko untuk mendapatkan pendidikan. Ketika hal tersebut menjadi inti dari diri Anda, hal itu akan menginspirasi Anda untuk terlibat dalam memberikan dampak pada kehidupan orang lain,” katanya.