Jakarta, FORTUNE - SUN Energy, perusahaan pengembang panel surya, berupaya meningkatkan literasi dan edukasi mengenai energi terbarukan, khususnya energi surya di kalangan generasi muda. Salah satu upaya dilakukan SUN Energy melalui dengan Yayasan Sinar Utama Nusantara (YSUN), dengan memberikan donasi berupa sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap kepada Cikarang Japanese School di Cikarang.
“Donasi kami kepada Cikarang Japanese School merupakan langkah nyata untuk mendukung pendidikan generasi muda melalui pembelajaran langsung, sambil mempromosikan pemanfaatan PLTS yang mudah dioperasikan,” ujar Kepala Program Yayasan SUN, Anggita Pradipta dalam keterangannya, Rabu (17/7).
Dia menambahkan, donasi ini juga menjadi bagian dari upaya SUN Energy dalam mengurangi emisi karbon serta mendorong sekolah menjadi lebih ramah lingkungan.
“SUN Energy telah berhasil mengoperasikan PLTS di berbagai sektor industri di Indonesia sebelumnya, dan kali ini mereka bekerja sama dengan Yayasan SUN untuk mengarahkan fokus donasi ke sektor pendidikan,” katanya.
Tsujiguchi San, Kepala Sekolah Cikarang Japanese School, menyambut baik upaya ini dan menyatakan bahwa kehadiran PLTS akan membantu dalam memaksimalkan pengalaman belajar siswa seiring dengan kemajuan teknologi.
Adopsi energi terbarukan di institusi pendidikan
Kehadiran PLTS di institusi pendidikan menjadi bagian dari strategi SUN Energy dalam memperluas jejaknya dalam mendukung energi terbarukan di Indonesia. Yayasan SUN berharap bahwa langkah ini dapat menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan.
Solar panel yang dipasang di Cikarang Japanese School ini dapat menampung sebesar 47 kWp. Tak hanya itu, sistem PLTS ini diyakini mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan, serta terus mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan donasi ini, Cikarang Japanese School bukan hanya mendapat manfaat langsung dari PLTS yang mereka terima, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi sekolah lain dalam mengadopsi energi terbarukan sebagai bagian dari pendidikan mereka.
Sebelumnya, SUN Energy telah memasang PLTS Atap di beberapa institusi pendidikan. Salah satu investasi terbesar SUN Energy untuk PLTS di institusi pendidikan tinggi yakni PLTS ITN Malang yang beroperasi komersial sejak 2021 lalu. Saat itu investasi yang dialokasikan SUN Energy untuk PLTS ITN Malang mencapai sekitar Rp7 miliar sampai dengan Rp8 miliar.
Sistem PLTS ITN Malang berjenis ground-mounted dan beroperasi dengan skema on grid berkapasitas 501,3 kilowatt peak (kWp) atau sekitar 0,5 megawatt peak (MWp). Sistem PLTS ini kini berfungsi sebagai lokasi edu wisata yang baru-baru ini diperkenalkan oleh ITN Malang kepada masyarakat.
Mengutip Bisnis.com, pada 2023 SUN Energy dan grup usahanya (SUN Terra) telah memasang sejumlah PLTS di sejumlah kawasan pendidikan tinggi di Indonesia, di antaranya Institut Teknologi Sumatra (ITERA); Institut Teknologi Nasional (ITN) Malan; Universitas Tanjungpura, Pontianak; Institut Teknologi Bandung; Universitas Negeri Manado; Vokasi Universitas Diponegoro; Politeknik Negeri Bengkalis; Institut Teknologi Del; Universitas HKBP Nommensen, Sumatra Utara; Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB); dan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Selain di kawasan pendidikan tinggi, SUN Energy bersama dengan grup usahanya telah mencatatkan instalasi sistem energi surya di sejumlah sekolah, di antaranya SDN 1 & 2 Kleco, Surakarta; SMPN 3 Surakarta; SMKN 3 Surakarta; SMKN 6 Surakarta; SMKN 2 Kendal SMK Wisudha Karya, Kudus; dan SMP Strada Santa Anna, Jakarta Timur.