Jakarta, FORTUNE - Lego, berencana membangun pabrik baru di Chesterfield County, Virginia, Amerika Serikat. Produsen mainan susun balok asal Denmark ini akan menggelontorkan investasi senilai US$1 miliar atau setara Rp14,8 triliun.
Dalam laman resminya, Lego mengumumkan pabrik baru Lego akan dibangun di lahan seluas 137 hektar yang dapat menampung lebih dari 1.760 orang.
“Ini adalah langkah yang menarik bagi Lego Group," ujar CEO Lego Group, Niels B. Christiansen, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (29/6).
"Semakin banyak keluarga yang jatuh cinta dengan bangunan Lego. Kami berharap dapat membuat balok Lego di AS, salah satu pasar terbesar kami,” katanya, menambahkan.
Mengusung misi keberlanjutan
Pabrik Lego di Virginia didirikan menjadi bagian dalam mendukung misi keberlanjutan. Fasilitas pabrik dirancang untuk beroperasi sebagai pabrik netral karbon. Artinya, dirancang sebagai fasilitas produksi yang sangat hemat energi dan 100 persen kebutuhan energinya akan dicocokkan dengan sumber terbarukan di lokasi. Energi akan dihasilkan oleh solar park atau taman panel surya di lokasi tersebut.
Di sisi lain, pabrik baru Lego dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi dan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
"Di Virginia kami mungkin untuk membangun taman panel surya yang mendukung ambisi keberlanjutan," ujar Christiansen.
"Kami juga berharap dapat menciptakan peluang kerja bagi orang-orang Virginia," tambah pria berusia 56 tahun tersebut.
Sementara itu, Chief Operations Officer Lego Group, Carsten Rasmussen, menjelaskan pabrik yang dekat dengan pasar memungkinkan pihaknya untuk mengelola jejak karbon. "Pabrik terletak dekat dengan pasar terbesar kami yang memperpendek jarak yang harus ditempuh produk," kata dia.
"Pabrik baru kami di AS dan kapasitas yang diperluas di lokasi kami yang ada di Meksiko berarti kami akan dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang terbaik di Amerika."
"Beruntung menemukan lokasi di mana kami dapat memulai pembangunan dengan cepat dan menciptakan kapasitas sementara dalam waktu kurang dari dua tahun," lanjut Rasmussen.
Mulai produksi 2025
Pembangunan pabrik baru Lego akan dimulai pada Musim Gugur 2022. Perusahaan juga berencana memulai produksi di paruh kedua tahun 2025.
Divisi pengemasan dikabarkan akan dibuka sementara di gedung yang berada di dekatnya pada awal 2024. Lokasi tentatif tersebut diprediksi menciptakan hingga 500 lapangan pekerjaan baru.
“Balok mainan dibuat untuk bertahan selama beberapa generasi. Jadi, kami membutuhkan karyawan terampil untuk bekerja dengan teknologi pencetakan yang presisi," kata Rasmussen.
Ia menambahkan, pihaknya akan menggandeng Virginia Talent Accelerator untuk membantu membangun tim. Dengan begitu, Lego di AS dapat menginspirasi dan melakukan pembangun di masa depan.
Ekspansi pabrik Lego
Lego didirikan oleh Ole Kirk Kristiansen pada tahun 1932. Nama Lego merupakan kependekan dari bahasa Denmark "leg godt" yang berarti bermain dengan baik. Kepopuleran perusahaan mainan asal Denmark ini terus meningkat membuat mereka mulai memasuki pangsa luar negeri. Tahun 1956 Lego dijual di Jerman dengan nama LEGO Spielwaren GmbH. Tahun 1966 Lego sudah terjual di 42 negara.
Virginia akan menjadi lokasi pabrik ketujuh Lego Group secara global dan yang kedua di AS. Khusus untuk lokasi di Monterrey, Meksiko yang memasok pasar AS, pabrik ini akan diperluas dan ditingkatkan untuk memenuhi peningkatan permintaan mainan Lego. Pabrik baru di Virginia, seperti semua fasilitas Lego, akan menggunakan teknologi canggih untuk mencetak hingga mengemas.
Tujuannya supaya mainan yang diproduksi memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas yang ketat dari perusahaan. Selain di AS, pabrik Lego di Eropa dan Cina juga sedang diperluas dan pada Desember 2021. Untuk memperluas pasarnya di Asia, Lego juga berencana membangun pabrik di Vietnam
Beroperasi sejak tahun 1960-an, hingga kini Lego mempekerjakan sekitar 2.600 orang di AS. Kantor pusatnya di AS berada di Enfield, CT, dan mengoperasikan 100 toko bermerek Lego di seluruh negeri.
Dari taman bermain hingga metaverse
Salah satu unit populer dari Lego, yakni LEGOLAND mulai diperkenalkan pada 1967. LEGOLAND resmi dibuka di kota Billund pada 7 Juni 1968 dan dikunjungi 3000 orang di hari pembukaan. Saat ini LEGOLAND sudah berdiri di 9 kota di 7 negara.
Tahun-tahun berikutnya, Lego semakin memperluas jangkauan bisnis mereka dengan mulai memproduksi beberapa tipe rumah boneka. Tahun 1972, Generasi ketiga Kristiansen, Kjed Kirk Kristiansen bergabung ke perusahaan.
Bisnis Lego makin menggurita. Mereka mencakup beberapa lini usaha. Lego memperluas jaringan bisnisnya dengan menggandeng beberapa franchise populer seperti Star Wars, Harry Potter, Disney Princess dan seri video game minecraft hingga pada tahun 2009 Lego menjadi satu dari lima perusahan mainan dengan penjualan tertinggi di dunia.
Tahun 2014 Lego bekerja sama Warner Bros merilis film "The Lego Movie". Film ini mendapat respon positif, baik dari publik maupun kritikus. Sempat merajai box office, The Lego Movie meraih pendapatan kotor sebesar US$468 juta Amerika Serikat atau lebih dari Rp5 triliun.
Lego juga melangkah ke dunia metaverse. Pada April 2022, developer games yang membuat game Fortnite, Epic Games bersama Lego telah menandatangani kemitraan untuk menghasilkan metaverse bersama.
Metaverse kolaborasi keduanya dirancang untuk menjadi pengalaman yang sesuai dengan usia, dengan tujuan melindungi anak-anak dari konten yang tidak dimoderasi yang berasal dari sumber lain di internet. Orang tua juga akan dapat menjadi peserta dan mengontrol interaksi ini.
CEO The Lego Group, Niels Christiansen menyatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk membuat pengalaman metaverse ini aman, menginspirasi, dan bermanfaat bagi semua.
“Sama seperti kami telah melindungi hak anak-anak atas permainan fisik yang aman selama beberapa generasi, kami berkomitmen untuk melakukan hal yang sama untuk permainan digital,” ujar Christiansen.