Jakarta, FORTUNE - Valuasi perusahaan media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini hanya bernilai kurang dari 25 persen dari jumlah yang dibayarkan Elon Musk saat membelinya. Fidelity’s Blue Chip Growth Fund, salah satu pemegang saham di perusahaan tersebut, merilis laporan pengungkapan terbaru yang menyatakan bahwa nilai X terus menurun drastis.
Fidelity, yang menginvestasikan US$19,66 juta saat Musk membeli Twitter, mengungkapkan bahwa hingga akhir Juli 2024, saham mereka di X hanya bernilai US$5,5 juta. Ini berarti valuasi keseluruhan X saat ini hanya sekitar US$9,4 miliar, jauh di bawah US$44 miliar yang dibayarkan Musk saat akuisisi.
"Fidelity memperkirakan nilai X sekarang hanya 25 persen dari jumlah yang dibayarkan Musk," tulis laporan tersebut, melansir Fortune.com (3/10).
X tidak diperdagangkan secara publik, sehingga laporan dari Fidelity menjadi salah satu indikator utama bagi publik untuk menilai nilai perusahaan tersebut. Tahun 2023, pendapatan iklan X diperkirakan hanya mencapai US$2,5 miliar, setengah dari pendapatan iklan pada tahun sebelumnya, yang berkontribusi sekitar 70 persen hingga 75 persen dari total pendapatan perusahaan.
Strategi bertahan X
Dalam menghadapi penurunan finansial, X juga telah mengambil langkah signifikan dengan menutup kantor pusatnya di San Francisco dan memindahkan operasional ke Texas. Karyawan di California dipindahkan ke kantor yang lebih kecil di luar kota.
Di tengah penurunan ini, Elon Musk mencoba meningkatkan semangat karyawan dengan menjanjikan pemberian saham, tetapi banyak karyawan tetap skeptis setelah beberapa janji sebelumnya tidak terpenuhi.
Laporan pengungkapan juga mencatat bahwa selain Fidelity, beberapa investor lain seperti Bill Ackman dan Sean "Diddy" Combs, yang saat ini menghadapi tuduhan perdagangan manusia dan penyalahgunaan, turut memiliki saham di X.
Pada bulan Maret, Fidelity telah memangkas valuasi X, menyusul penurunan serupa pada Januari. Dengan pemangkasan terbaru ini, Fidelity telah menurunkan nilai kepemilikan mereka di X sebesar 78,7 persen
Elon Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 dengan nilai US$44 miliar. Setelah akuisisi tersebut, Musk melakukan berbagai perubahan besar di platform, termasuk pergantian nama Twitter menjadi "X" pada Juli 2023. Pergantian nama ini merupakan bagian dari visinya untuk mengubah platform menjadi aplikasi "segala-galanya" atau "super app," yang mencakup berbagai layanan di luar media sosial, seperti pembayaran dan layanan keuangan..