Viral di Medsos, CEO Octopus Buka Suara Soal Dugaan Tak Bayar Gaji

Persoalan dalam tahap investigasi.

Viral di Medsos, CEO Octopus Buka Suara Soal Dugaan Tak Bayar Gaji
Octopoint di MBloc/Dok. Octopus Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan startup daur ulang sampah, Octopus Indonesia, tengah viral di media sosial. Pasalnya, Octopus dinilai belum membayarkan gaji pelestari selama beberapa bulan. Terkait hal ini, sosok Hamish Daud, pun ikut tak luput dari sorotan warganet.

Sebuah utas atau thread di platform media sosial X juga dibuat seorang warganet terkait isu ini. "Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga? Karyawan nggak dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini?" tulis akun X @muthiastp.

CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan, pun angkat bicara mengenai pemberitaan yang beredar. Ia mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang berat untuk jenis bisnis startup. Demikian juga dengan Octopus.

"Kami berusaha untuk masuk ke industri baru dan mencoba sesuatu hal yang baru untuk lingkungan dan juga masyarakat Indonesia. Itu bukan sesuatu yang mudah tapi kami berhasil membangun suatu yang berarti untuk Indonesia," kata Ichsan kepada Fortune Indonesia melalui pesan WhatsApp, Rabu (27/12).

CEO minta persoalan tak disangkutpautkan dengan Hamish Daud

Tim Octopus indonesia/Dok. Octopus Indonesia

Dalam pernyataannya, Ichsan juga meminta permasalahan ini tak disangkutpautkan dengan Chief Marketing Officer Octopus, Hamis Daud.

"Beberapa hari yang lalu, isu permasalahan gaji muncul dan dikaitkan dengan Hamish Daud. Peran Hamish di perusahaan adalah CMO dan Hamish bertanggung jawab untuk aktivitas marketing serta menarik minat masyarakat untuk melakukan daur ulang. Jadi masalah gaji ini tidak bisa disangkutpautkan dengan Hamish Daud," katanya.

Tak hanya itu, Ichsan mengatakan pihaknya selalu berkomitmen melakukan kewajiban sebagai perusahaan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

"Untuk masalah gaji adalah tanggung jawab saya sebagai CEO serta para pemegang mayoritas saham. Kami sedang menginvestigasi masalah ini dan akan menyelesaikan secepatnya sebagaimana layaknya. Saya selalu beraada di sisi para pelestari dan karyawan Octopus untuk mendapatkan haknya," ujarnya.

Melansir detik.com, beberapa waktu lalu Hamish Daud melalui manajernya buka suara soal keviralan perusahaan Octopus yang tak membayar gaji para karyawan. Menurut sang manajer Vitalia Ramona, Hamish Daud sebagai CMO juga tidak menerima gaji selama empat bulan dari pihak perusahaan Octopus.

Didirikan pada tahun 2019, Octopus merupakan platform Ekonomi Sirkular yang dibuat untuk membantu mengatasi masalah sampah , yang memungkinkan pengguna/konsumen mengirimkan kemasan bekas pakai untuk didaur ulang menjadi produk yang bernilai jual. Octopus saat ini beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Makassar, Denpasar, Badung, Gianyar, Jakarta, Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, dan Kota Bogor.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya