Jakarta, FORTUNE - Mandat kerja di kantor lima hari seminggu dari Amazon membuat 73 persen karyawannya mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, menurut survei dari situs ulasan kerja anonim, Blind. CEO Amazon, Andy Jassy, baru saja mengumumkan kebijakan ini melalui memo Return to Office (RTO) kepada seluruh karyawan, yang diminta untuk hadir di kantor mulai Januari 2025. Namun, banyak karyawan yang sudah berencana mencari pekerjaan baru sebelum awal tahun depan.
Blind mensurvei 2.585 karyawan Amazon terverifikasi, dan mayoritas dari mereka menyatakan ketidakpuasan dengan kebijakan baru tersebut. Beberapa karyawan bahkan melaporkan bahwa rekan-rekan mereka sudah menyerahkan surat pengunduran diri.
Melansir Fortune.com, seorang karyawan menyebut fenomena “marah-marah sambil melamar” pekerjaan baru di perusahaan lain yang lebih fleksibel. Hingga saat ini, Amazon belum menanggapi permintaan komentar dari pihak Fortune.
Para pekerja teknologi lainnya ikut khawatir perusahaan mereka akan mengikuti kebijakan serupa. Berdasarkan survei Blind, lebih dari 90 persen pekerja Amazon mengungkapkan ketidakpuasan dengan kebijakan RTO ini.
Kekhawatiran tersebut disampaikan seorang profesional dari Block, “Bekerja dari jarak jauh sudah menjadi masa lalu… Amazon tidak akan melakukan ini kecuali mereka tahu perusahaan sejenis juga akan melakukan hal serupa.” Seorang karyawan Google pun menambahkan, “Perusahaan lain juga akan melakukan ini, nikmati bekerja dari rumah selagi bisa, teman-teman.”
Nada serupa juga disampaikan karyawan AT&T, “Kemas barang kalian, ini sudah berakhir. Semua perusahaan teknologi akan ikut dan bekerja 5 hari seminggu sekarang.”
Sejak pengumuman kebijakan ini, produsen komputer Dell juga meningkatkan kehadiran staf penjualannya di kantor menjadi lima hari seminggu dari sebelumnya tiga hari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kebijakan kerja kantor penuh waktu ini masih menjadi pengecualian.
Sistem WFO menyulitkan HRD mencari kandidat
Flex Index, yang menganalisis lebih dari 9.000 perusahaan, menemukan bahwa hanya sepertiga perusahaan AS yang menerapkan kebijakan lima hari di kantor. Sekitar 37 persen perusahaan kini menawarkan model kerja hybrid, meningkat dari 20 persen pada awal 2023.
Laporan terpisah menunjukkan bahwa hanya 3 persen perusahaan teknologi yang meminta karyawannya bekerja penuh waktu di kantor, turun dari 8 persen pada tahun lalu. Amazon diperkirakan bisa menghadapi tantangan serupa. Selain potensi eksodus massal karyawan, tim rekrutmen Amazon mulai kesulitan mendapatkan kandidat baru akibat mandat ini.
Seorang profesional Microsoft yang sedang melamar pekerjaan di Amazon mengungkapkan, “Ribuan kandidat berhenti dari proses rekrutmen Amazon.”
Ia menambahkan bahwa perekrut Amazon “terus menghubungi” mereka untuk mengatur jadwal wawancara. “Saya bertanya kepada perekrut mengapa mereka terburu-buru merekrut, dan dia bilang para manajer perekrutan kesal karena begitu banyak kandidat keluar dari pipeline dalam 24 jam terakhir.”
Ia pun berpesan, “Jika Anda meragukan bahwa orang akan menolak tawaran Amazon di tengah resesi, ingat bahwa sebagian besar kandidat masih bekerja dan kemungkinan besar bekerja [jarak jauh]…”