Jakarta, FORTUNE - Startup penyedia layanan solusi bisnis SaaS terintegrasi untuk UMKM, Majoo memperoleh pendanaan Pra Seri A senilai US$5 juta yang dipimpin oleh AC Ventures dan Quona Capital dengan partisipasi BRI Ventures dan Xendit.
Hingga saat ini Majoo tercatat mengumpulkan pendanaan senilai US$ 9 juta pada putaran terakhir. Majoo akan mempercepat pengembangan produk, toko online, integrasi marketplace, meningkatkan penetrasi pasar dan perekrutan di berbagai posisi terutama untuk tim growth, produk dan engineering dari kucuran dana tersebut.
“Dengan dukungan dana dari AC Ventures dan Quona Capital, Majoo akan mengembangkan tim untuk menjangkau lebih dari 100 kota di Indonesia, dan Majoo yakin kemitraan ini akan menjadi titik fokus kami dalam mendigitalisasi UMKM di Indonesia,” kata Founder & CEO Majoo, Adi Wahyu Rahadi dalam keterangannya, Kamis (10/2).
Transformasi ekonomi ke industri 4.0 telah mendorong pemanfaatan teknologi yang menggeser pola konsumsi masyarakat menjadi lebih berbasis online. Untuk mendukung program transformasi digitalisasi UMKM, Majoo fokus mengejar target pemerintah mencapai 30 juta UMKM pada 2023, dimana 500.000 UMKM diharapkan akan bergabung dengan ekosistem digital setiap bulan.
“Visi kami di majoo Indonesia adalah mengembangkan UMKM Indonesia dengan memberikan solusi end-to-end bagi UMKM Indonesia untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," kata Adi menambahkan.
Suntikan modal ventura
Founder & Managing Partner AC Ventures, Adrian Li mengungkapkan melalui memberdayakan potensi digital dari 63 juta UMKM di Indonesia, Majoo telah membuktikan kemampuan mereka untuk memperluas layanan yang diberikan kepada para klien.
"Kami di AC Ventures (ACV) percaya dan optimistis untuk melipat gandakan investasi kami kepada majoo guna mendukung perjalanan mereka dalam memberdayakan pemilik usaha kecil di seluruh negeri,” kata Adrian dalam keterangannya.
Quona Capital Partner, Dan Bertoli mengatakan perusahaan telah melacak Majoo selama setahun terakhir dan sangat terkesan dengan kinerja dan pertumbuhan perusahaan baik, bahkan di tengah tantangan Covid-19.
"Kami terkesan dengan inovasi produk terbaik di industri yang dihadirkan Majoo dan pendekatan yang fokus terhadap pelanggan. Merupakan suatu kehormatan untuk memimpin putaran ini dengan ACV dan bekerja kerjasama dengan tim Majoo," ujarnya.
Ia yakin pendekatan Majoo dalam membangun produk secara internal akan memberikan solusi komprehensif tepat untuk memenangkan pasar.
Profil bisnis Majoo
Didirikan pada 2019, Majoo berkantor pusat di Jakarta dengan tim pendukung yang tersebar di 60 kota dan perwakilan penjualan di lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia. Memulai bisnis sebagai penyedia solusi Point of Sales (PoS), kini Majoo memperluas penawaran mereka menjadi “End-to-end-SaaS untuk UMKM Indonesia”.
Majoo membuka peluang bagi UMKM yang ingin menjual produk melalui beberapa saluran dalam satu fitur aplikasi. Dengan kemitraan yang kuat, terintegrasi ke beberapa marketplace, dan terhubung dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia.
Sejak diluncurkan, Majoo telah mengakuisisi lebih dari 25.000 pedagang aktif dengan retensi 12 bulan terbaik di pasar dan tumbuh 250 persen selama pandemi. Hal ini menunjukkan kualitas produk dan kesesuaiannya terhadap pasar.
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 100 juta transaksi senilai US$ 600 juta untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia di berbagai bisnis mulai dari makanan minuman, laundry, toko hingga toko serba ada.