Jakarta, FORTUNE - Raksasa Otomotif Jepang, Honda Motor Co.,Ltd dan Nissan Motor Co,.Ltd menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk memulai kesepakatan Merger melalui pembentukan perusahaan induk gabungan pada 2026.
Merger perusahaan tersebut akan membawa perubahan bersejarah bagi industri otomotif Jepang dan menjadi sumber kekuatan baru menghadapi ancaman produsen kendaraan listrik Cina, yang kian ekspansif. Merger ini juga akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan angka penjualan, setelah Toyota, dan Volkswagen.
Direktur, Presiden, CEO, dan Representative Executive Officer Nissan Makoto Uchida mengatakan, MoU ini menandai momen penting penggabungan bisnis potensial menuju masa depan. Jika aksi korporasi ini terealisasi, Nissan yakin menyatunya kekuatan kedua perusahaan, akan memberikan nilai yang tak tertandingi kepada pelanggan di seluruh dunia yang menghargai merek perusahaan masing-masing.
“Kami dapat menciptakan cara unik bagi mereka untuk menikmati mobil yang tidak dapat dicapai oleh kedua perusahaan sendirian,” katanya dikutip dalam keterangan resmi Selasa (24/12).
Sementara itu, Direktur dan Representative Executive Officer Honda Toshihiro Mibe mengatakan penciptaan nilai mobilitas baru dengan menyatukan sumber daya termasuk pengetahuan, bakat, dan teknologi yang telah dikembangkan Honda dan Nissan selama bertahun-tahun sangat penting untuk menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan di industri otomotif.
“Honda dan Nissan adalah dua perusahaan dengan kekuatan yang berbeda. Kami masih dalam tahap memulai peninjauan, tetapi untuk menemukan arah integrasi bisnis pada akhir Januari 2025, kami berusaha menjadi satu-satunya perusahaan terkemuka yang menciptakan nilai mobilitas baru melalui reaksi kimia yang hanya dapat didorong melalui sintesis kedua tim,” ujarnya
Proyeksi kekuatan pasca-merger
Berdasarkan hasil due diligence yang dilakukan, merger Nissan dan Honda berpeluang menciptakan perusahaan mobilitas terbesar dunia dengan pendapatan penjualan gabungan mencapai lebih 30 triliun yen dengan laba operasi lebih dari 3 triliun yen.
Merger tersebut juga berpeluang menghasilkan beberapa keuntungan bagi keduanya, seperti :
1. Keuntungan skala dengan menstandarisasi platform kendaraan
Dengan menstandardisasi platform kendaraan kedua perusahaan di berbagai segmen produk, perusahaan berharap dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat produk, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi pengembangan, dan meningkatkan efisiensi investasi melalui proses produksi yang terstandarisasi.
Integrasi mampu meningkatkan penjualan dan volume operasional, yang memungkinkan perusahaan dapat menekan biaya pengembangan per kendaraan, termasuk untuk layanan digital di masa mendatang, sekaligus memaksimalkan laba.
Dengan saling melengkapi penawaran kendaraan global mereka—termasuk model ICE, HEV, PHEV, dan EV - Nissan dan Honda akan berada pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dan memberikan produk yang optimal, yang mengarah pada peningkatan kepuasan pelanggan.
2. Peningkatan dan sinergi biaya melalui integrasi R&D
Setelah integrasi bisnis, diharapkan terjadi kolaborasi yang lebih terintegrasi di seluruh fungsi R&D, termasuk penelitian fundamental dan penelitian teknologi aplikasi kendaraan.
Pendekatan ini memungkinkan kedua perusahaan untuk secara efisien dan cepat meningkatkan keahlian teknologi mereka, mencapai peningkatan kemampuan pengembangan dan pengurangan biaya pengembangan melalui integrasi fungsi yang tumpang tindih.
3. Mengoptimalkan sistem dan fasilitas manufaktur
Dengan mengoptimalkan pabrik manufaktur dan fasilitas layanan energi mereka, dikombinasikan dengan peningkatan kolaborasi melalui penggunaan bersama jalur produksi, akan menghasilkan peningkatan substansial dalam pemanfaatan kapasitas yang mengarah pada penurunan biaya tetap.
4. Memperkuat sinergi rantai pasokan melalui integrasi fungsi pengadaan
Dengan merger, keduanya dapat meningkatkan daya saing mereka dengan meningkatkan dan merampingkan operasional pengadaan dan mendapatkan suku cadang umum dari rantai pasokan yang sama dan bekerja sama dengan mitra bisnis.
Peta persaingan
Merger Nissan dan Honda, akan memberi kedua perusahaan tak hanya berbagi sumber daya dalam menghadapi persaingan ketat dari Tesla dan pesaing Tiongkok yang lebih gesit, seperti BYD.
Dilansir dari Reuters, penggabungan Honda, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, dengan Nissan, produsen mobil nomor 3, akan menjadi perombakan terbesar dalam industri otomotif global sejak Fiat Chrysler Automobiles dan PSA bergabung pada tahun 2021 untuk menciptakan Stellantis dalam kesepakatan senilai US$52 miliar.
Mitsubishi Motors, di mana Nissan merupakan salah satu pemegang saham utamanya, juga dikabarkan mempertimbangkan untuk bergabung dan akan membuat keputusan pada akhir Januari, kata perusahaan tersebut.