Jakarta, FORTUNE - Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) menghabiskan belanja modal Rp107,7 miliar hingga kuartal III 2023. Dana tersebut sebagian besar terserap untuk repair maintenance dan penyelesaian pembangunan pabrik baru perseroan di Pekanbaru, Riau.
Head Investor and Public Relation, Nippon Indosari Corpindo, Hadi Susilo mengatakan, pabrik Pekanbaru merupakan pabrik Sari Roti yang ke-15.
"Hadirnya pabrik ini kami harapkan dapat melengkapi pabrik perseroan yang lain di Sumatera setelah di Medan, Palembang dan Batam serta meningkatkan penetrasi di pulau Sumatera secara keseluruhan," katanya dalam public expose Live Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/11).
Pabrik baru ini semula dijadwalkan beroperasi pada akhir tahun. Namun, perseroan tidak menutup kemungkinan, jadwal pengoperasiannya dapat mundur hingga awal atau pertengahan tahun depan.
Sebaran pabrik
Hingga saat ini, Nippon Indosari total sudah mengoperasikan 14 pabrik yang tersebar di Indonesia, seperti di Cikarang, Cikande, Gresik, Medan, Makassar, Banjarmasin dan Balikpapan. Adapun, total kapasitas produksi perusahaan saat ini mencapai 5 juta potong per hari.
Hadi mengatakan, ROTI akan memperluas kehadiran produknya khususnya di wilayah barat dan timur atau area luar Jawa. Alasannya, karena menggeliatnya ekonomi di kawasan luar Jawa seiring dengan booming komoditas nikel, batu bara dan sebagainya. "Kami optimistis masih banyak peluang yang terbuka," katanya.
Dengan beroperasinya 15 pabrik perseroan pada tahun depan, secara total kapasitasnya diproyeksikan cukup untuk mendukung pertumbuhan hingga 2025. Di samping itu, Capex yang dikeluarkan pun nantinya akan relatif terjaga di kisaran Rp150 miliar per tahun, karena perseroan tidak memerlukan tambahan kapasitas baru hingga beberapa tahun mendatang.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, Nippon Indosari membukukan laba bersih Rp229,93 miliar, turun 12,56 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp262,95 miliar. Penurunan itu sejalan dengan penjualan ROTI sebesar 0,87 persen menjadi Rp2,83 triliun.