Jakarta, FORTUNE - Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran periode November 2023 akan meningkat baik secara tahunan maupun bulanan. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November yang meningkat 209,4 atau naik 2,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan eceran terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (5,2 persen yoy), subkelompok sandang (10,0 persen yoy), serta kelompok makanan minuman dan tembakau (3,3 persen yoy). Sedangkan, kelompok peralatan informasi dan komunikasi -8,6 persen yoy, diperkirakan membaik meski masih berada pada fase kontraksi.
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada November 2023 diperkirakan tumbuh 0,9 persen secara bulanan (month to month), didorong oleh peningkatan kelompok perlengkapan rumah tangga lain (3,2 persen), suku cadang dan aksesori (0,1 persen). "Peningkatan ini terdorong oleh strategi potongan harga dari Ritel," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin (11/12).
Di sisi lain, beberapa kelompok barang tetap tumbuh positif, meski melambat di antaranya kelompok peralatan informasi dan komunikasi (4,5 persen mtm) serta makanan, minuman dan tembakau (0,7 persen) yang disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung.
Realisasi penjualan ritel Oktober
Pada Oktober 2023, IPR tercatat sebesar 207,5 atau secara tahunan tumbuh 2,4 persen (yoy). Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sedangkan secara bulanan, penjualan eceran meningkat 3,2 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi.
"Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor didorong oleh permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun, serta kelancaran distribusi," tulis Erwin.
Dengan capaian ini dan proyeksi November, BI memperkirakan kinerja penjualan eceran di triwulan IV 2023 akan meningkat. Indeks penjualan eceran triwulan IV 2023 tumbuh 2,6 persen yoy, dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,4 persen yoy.
Mayoritas kelompok penjualan akan naik, dengan peningkatan tertinggi pada kelompok pelatan rumah tangga lainnya (4,4 persen) yang berbalik ke arah positif dari yang sebelumnya terkontraksi 5,1 persen yoy. Adapun, kelompok suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor naik menjadi 10,7 persen dan 8,9 persen dari bulan sebelumnya masing-masing sebesar 2,6 persen dan 1,4 persen.
Inflasi
Pada tahun depan, responden memperkirakan penjualan eceran pada Januari 2024 turun dan April meningkat. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Januari 2024 tercatat 139,1. lebih rendah dari 150,6 pada periode sebelumnya.
Sementara IEP April 2024 yang tercatat 146,7 atau lebih tinggi 134,5. Menurut Survei, penurunan IEP Januari sejalan dengan berakhirnya HKBN natal dan libur akhir tahun, sementara peningkatan IEP April terdorong oleh peningkatan permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri yang didukung oleh kelancaran distribusi barang.
Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari dan April 2024 masing-masing diperkirakan sebesar 133,1 dan 137,8, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0.
Peningkatan harga IEH April 2024 didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode HBKN Ramadan dan Idul Fitri pada 2024.