Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi, Google mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan anggota staf yang membantu perekrutan karyawan seiring upaya pemotongan biaya yang dilakukan induk usahanya.
PHK terbaru ini terjadi setelah perusahaan induk Google, Alphabet, pada Januari lalu memberhentikan 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari tenaga kerjanya, di seluruh perusahaan. Pasalnya, perusahaan terus bergulat dengan ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada pendapatan perusahaan tahun lalu, terutama bisnis inti periklanan.
Selama laporan pendapatan Google Juli lalu, CEO Sundar Pichai mengatakan perusahaan terus memperlambat pertumbuhan biaya dan laju perekrutan.
“Kami terus berinvestasi pada talenta teknis dan teknik terbaik sekaligus memperlambat laju perekrutan kami secara keseluruhan,” kata juru bicara Google Courtenay Mencini dalam pernyataannya, Rabu (13/9), dikutip dari CNN Business seraya menambahkan bahwa beban kerja bagi perekrut telah menurun seiring melambatnya perekrutan. “Untuk memastikan kami beroperasi secara efisien, kami telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah tim perekrutan kami.”
Organisasi yang terdampak
Pemangkasan ini akan berdampak pada beberapa ratus anggota organisasi perekrutan Google secara global: sebagian besar tim akan tetap dan terus merekrut posisi-posisi penting seperti talenta teknik terbaik. Namun, perusahaan enggan merinci jumlah pasti PHK di departemennya.
Google mengatakan pengurangan perekrutan ini bukan merupakan bagian dari PHK yang lebih luas. Karyawan yang terkena dampak akan diberi tawaran pesangon dan tunjangan lainnya.
Beberapa perekrut Google untuk cloud perusahaan, pengalaman pengguna, rekayasa perangkat lunak, dan tim lainnya memposting di LinkedIn, mencatat bahwa mereka terkena dampak PHK tersebut.
“Hati saya sedih untuk semua orang yang terkena dampaknya bersama saya, dan saya tahu hari-hari yang lebih baik ada di depan kita semua, meskipun hari ini tidak terasa seperti itu,” tulis salah satu perekrut Google yang terkena dampaknya.
Rekrutmen masif
Alphabet menambah jumlah karyawannya mencapai lebih dari 50.000 karyawan sejak 2021 seiring meningkatnya permintaan atas layanan selama pandemi yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan. Namun tahun lalu, bisnis inti iklan digital perusahaan melambat seiring kekhawatiran akan penurunan ekonomi atau resesi menyebabkan banyak pengiklan menarik kembali pengeluaran.
Tahun ini, perusahaan kembali melakukan upaya memangkas biaya guna menstabilkan bisnisnya. Google Juli lalu mengatakan keuntungannya berhasil tumbuh 15 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal yang berakhir pada Juni 2023. Ini dikarenakan bisnis iklan Penelusuran dan YouTube perusahaan mulai pulih.
Pada akhir 2022, Alphabet memiliki 190,234 karyawan, menurut pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa. Namun, per akhir Juni, jumlah pegawai perseroan turun menjadi 181.798 orang.
Namun, hal itu tak hanya dialami Google. Sejumlah besar perusahaan teknologi lainnya juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini sebagai upaya mereka untuk memangkas biaya di tengah tantangan ekonomi, termasuk Meta, Microsoft dan, yang terbaru, T-Mobile.