Boy Thohir Harapkan Penguatan Hubungan Dagang hingga Budaya RI-Cina

KIKT bisa jadi jembatan pererat hubungan kedua negara.

Boy Thohir Harapkan Penguatan Hubungan Dagang hingga Budaya RI-Cina
Kantor Kadin Indonesia Komite Tiongkok diresmikan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hubungan erat antara Indonesia dan Jepang serta Korea  Selatan menginspirasi Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Garibaldi Thohir. Pasalnya, hubungan yang terjadi antara ketiganya tidak semata karena perdagangan. 

Atas dasar itu, ia pun ingin mengembangkan hal serupa dalam hubungan diplomasi Indonesia dengan Tiongkok. "Kita ingin KIKT bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan kedua negara," ujarnya saat peresmian Kantor KIKT, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (28/3).

Peresmian Kantor KIKT yang berada di Agung Sedayu Tower, Pantai Indah Kapuk itu dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W Kamdani, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang dan jajaran Kadin Indonesia.

Menurutnya, KIKT merupakan satu satunya komite di Kadin yang memiliki kantor. KIKT tak hanya mengembangkan hubungan dagang antara dua negara, tapi juga ingin mendorong agar diplomasi budaya, people to people diplomacy dapat terjalin antara Indonesia dan Tiongkok.

 “Sehingga saya harapkan terjadi peningkatan hubungan dagang, juga hubungan antara manusia, orang Tiongkok dengan orang Indonesia, kebudayaan dan pariwisata,” katanya.
 

Kunjungan misi budaya Xinjiang

Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Garibaldi Thohir meresmikan kantor baru KIKT di Pantai Indah Kapuk.

Sebagai bagian dari upaya diplomasi budaya tersebut, KIKT akan menerima kunjungan misi budaya dari Provinsi Xinjiang, Tiongkok pada Juli mendatang. Mereka akan mementaskan pertunjukan di beberapa kota dan akan dikolaborasikan dengan para seniman-budayawan Indonesia. 

Pada kesempatan yang sama, Erick Thohir mengatakan, hubungan antara Indonesia dan Tiongkok sejauh ini sama-sama menguntungkan kedua pihak. Ia pun mengingatkan soal jebakan pola pikir negara maju. "Dalam globalisasi, negara maju hanya mendorong hubungan dagang. Hal itu membuat negara berkembang menjadi sulit untuk maju," ujarnya.

Oleh karenanya, ia pun menyambut penuh rencana KIKT yang akan memperluas hubungan diplomasi antara dua negara. Dia meyakini, rencana tersebut akan membuat hubungan di antara keduanya menjadi lebih saling menguntungkan, berkelanjutan, dan semakin kuat.

Hal itu juga diamini Shinta W Kamdani dalam sambutannya di kesempatan tersebut. Sedangkan Bahlil Lahadalia dalam sambutannya mengingatkan soal toleransi dalam dunia ekonomi.

"Dalam hal agama di Indonesia, toleransi umat Islam yang mayoritas dalam melindungi agama lain. Dalam dunia ekonomi, penguasa mayoritas sumber daya ekonomi juga harus memberdayakan yang lemah,” katanya.

Ia mengingatkan agar antara KIKT dan pemerintah harus saling mendukung untuk bisa mencapai target investasi asing yang masuk ke Indonesia. KIKT dinilai sebagai elemen penting dalam pencapaian target tersebut. 


 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina