Harga Minyak Anjlok Nyaris 2% Terdampak Ketegangan di Laut Merah

Perusahaan pelayaran Maersk menjadwalkan ulang pengiriman.

Harga Minyak Anjlok Nyaris 2% Terdampak Ketegangan di Laut Merah
Ilustrasi tambang minyak. (ShutterStock/Corona Borealis Studio)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga Minyak turun hampir 2 persen pada akhir perdagangan Rabu (27/12), menggerus kenaikan sehari sebelumnya. Penurunan ini terjadi seiring dengan meningkatkan kekhawatiran investor terkait perkembangan situasi di Laut Merah, lokasi di mana banyak perusahaan pengiriman kembali ke jalur tersebut setelah terjadi serangan pada Selasa (27/12).

Akibatnya, minyak mentah berjangka Brent turun US$1,42, atau 1,8 persen ke level US$79,65 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$1,46, atau 1,9 persen menjadi US$74,11 per barel.

Dilansir dari Reuters, perusahaan pelayaran Denmark, Maersk, mengatakan telah menjadwalkan pengiriman beberapa lusin kapal kontainer melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam beberapa pekan mendatang. Keputusan ini ditempuh usai imbauan penghentian sementara rute tersebut bulan ini pasca serangan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.

CMA CGM Perancis juga mengatakan akan melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah setelah pengerahan satuan tugas multinasional ke wilayah tersebut. “Saya pikir kita harus menunggu dan melihat apakah peningkatan patroli angkatan laut dan pengalihan rute kapal akan menyebabkan penurunan serangan,” kata Callum Macpherson, Kepala Komoditas di Investec.

Brent dan WTI ditutup lebih dari 2 persen lebih tinggi di sesi sebelumnya imbas serangan terakhir terhadap kapal di Laut Merah. Kejadian ini memicu kekhawatiran terjadinya gangguan pengiriman.

Serangan Israel di Gaza pendorong sentimen pasar

Pasukan Israel kembali memborbardir serangan ke wilayah Gaza tengah melalui darat, laut dan udara pada Rabu, sehari setelah Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengatakan kepada media bahwa perang akan berlangsung “selama berbulan-bulan”.

Di wilayah lain, pemuatan minyak di pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam Rusia ditangguhkan karena badai. Namun, terminal Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) di dekat pelabuhan dibuka, kata Kementerian Energi Kazakhstan.

Persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu sebesar 1,84 juta barel, menurut sumber pasar mengutip data American Petroleum Institute, Rabu (27/12)/Data stok pemerintah AS akan dirilis hari ini.

Produksi minyak di Rusia, produsen minyak terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi, diperkirakan akan stabil atau bahkan meningkat tahun depan karena Moskow telah berhasil mengatasi sebagian besar sanksi Barat, kata para analis.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi