IDC: Tertekan Kompetisi Merek Cina, Pengiriman Apple dan Samsung Turun

Pengiriman global Apple turun 4,1 persen.

IDC: Tertekan Kompetisi Merek Cina, Pengiriman Apple dan Samsung Turun
ilustrasi lcd iPhone (unsplash.com/Sebastian Bednarek)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pengiriman Smartphone Apple dan Samsung global pada kuartal IV 2024 turun seiring pergulatan dan persaingan ketat dengan perusahaan Tiongkok termasuk Xiaomi, menurut data International Data Corporation (IDC).

Pasar smartphone global kembali bangkit setelah sempat menurun selama dua tahun terakhir. Adapun, merek ponsel pintar Cina terus memperluas pangsa pasar mereka melalui pertumbuhan agresif pada perangkat kelas bawah dan fokus yang kuat pada pasar domestik.

Di tengah bangkitnya permintaan, IDC melihat terdapat beberapa kekhawatiran yang berpotensi kembali menghambat penjualan ponsel pintar.

"Meskipun kami tetap optimis pertumbuhan yang berkelanjutan pada 2025, ancaman tarif baru dan yang meningkat dari pemerintahan AS yang baru telah meningkatkan ketidakpastian di seluruh industri," kata Nabila Popal, direktur penelitian senior untuk perangkat klien di seluruh dunia IDC dikutip dari Reuters, Selasa (14/1).

Pengiriman global Apple turun 4,1 persen menjadi 76,9 juta unit pada kuartal keempat, sementara pengiriman Samsung turun 2,7 persen menjadi 51,7 juta unit, karena persaingan ketat dengan perusahaan Tiongkok seperti Xiaomi, Oppo, dan Honor semakin ketat, IDC melaporkan.

Pangsa pasar tertekan

Pada 2024, IPhone menduduki puncak pasar telepon pintar global dengan pangsa 18,7 persen, diikuti oleh Samsung sebesar 18 persen dan Xiaomi dari Tiongkok sebesar 13,6 persen.

Namun, di antara lima merek smartphone teratas tahun lalu, pengiriman Apple turun 0,9 persen serta Samsung sebesar 1,4 persen. Sementara Xiaomi menunjukkan pertumbuhan tercepat dengan peningkatan pengiriman sebesar 15,4 persen.

Pengiriman ponsel Tiongkok menyumbang 56 persen smartphone global pada kuartal keempat, menandai volume gabungan tertinggi dalam satu kuartal. Hal ini terjadi seiring ekspansi  agresif perusahaan di seluruh Eropa dan Afrika, termasuk lewat perangkat kelas bawah dan kelas menengah.

"Meskipun pertumbuhan terus berlanjut di beberapa wilayah, kami melihat penurunan permintaan untuk perangkat lipat di pasar, kendati promosi dan pemasaran semakin gencar," kata Anthony Scarsella, direktur penelitian untuk perangkat klien, IDC.

Produsen smartphone telah mulai mengalihkan pengeluaran untuk penelitian dan desain dari ponsel pintar lipat karena minat konsumen terus stagnan, kata Scarsella.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA