Jakarta, FORTUNE- Perusahaan induk TikTok, ByteDance, dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa calon pembeli aset Game milik perusahaan, termasuk perusahaan video game terbesar di dunia, Tencent. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan niat perusahaan media sosial Tiongkok tersebut mundur dari industri game.
Pembicaraan sedang berlangsung tetapi belum ada kesepakatan yang tercapai, kata juru bicara ByteDance kepada Reuters.
ByteDance dan Tencent sedang mendiskusikan kesepakatan yang melibatkan beberapa video game populer yang diterbitkan oleh unit game Nuverse ByteDance termasuk "Crystal of Atland" dan "Earth: Revival", menurut laporan media lokal LatePost, Senin (8/1) lalu.
Adapun, Tencent belum memberikan respons dan komentar mengenai aksinya ini.
Menyetop bisnis game
ByteDance pada November 2023 mengatakan akan merombak Nuverse dan mundur dari bisnis game untuk fokus pada bisnis inti lainnya, lima tahun setelah memulai terobosan besarnya ke pasar video game global senilai US$185 miliar.
Perusahaan memutuskan berhenti mengerjakan game yang belum dirilis dan berencana mendivestasikan judul-judul yang sudah diluncurkan, menurut seorang sumber kepada Reuters.
Selain Tencent, perusahaan juga mencari pembeli unit game lainnya, Moonton, yang diakuisisi pada tahun 2021, menurut laporan Reuters pada November. Hubungan ByteDance dengan Tencent di bidang game disebut membaik setelah periode persaingan yang penuh dendam.
Tencent telah banyak memanfaatkan jaringan periklanan ByteDance untuk mempromosikan game terbarunya "DreamStar".