Jokowi: Penyaluran Kredit UMKM RI Lebih Rendah dari Tiongkok dan India

Ekspor produk UMKM RI bahkan kalah dari Singapura.

Jokowi: Penyaluran Kredit UMKM RI Lebih Rendah dari Tiongkok dan India
Ilustrasi UMKM dengan produk sepatu lokal. (Dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Presiden Jokowi meminta perbankan mempermudah pembiayaan bagi UMKM.
  • Penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21% dari total kredit yang ada.
  • Jokowi meminta jajaran terkait dapat memperbaiki peraturan untuk mendukung kemudahan bagi UMKM.

Jakarta, FORTUNE - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan mempermudah pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam hal ini, Indonesia bahkan kalah jauh dibandingkan negara lain seperti Tiongkok.

“Pembiayaan UMKM ini harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran Kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen dari total kredit yang ada. Dan yang paling besar memang di BRI,” ujar Presiden Jokowi saat membuka UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, Kamis (07/12), di Jakarta Hall Convention Center.

Ia mengatakan, penyaluran kredit bagi UMKM di Indonesia masih lebih kecil jika dibandingkan negara lain. Misalnya, Tiongkok yang penyaluran kredit UMKM telah mencapai 65 persen, Jepang 65 persen, dan India 50 persen. Oleh karena itu, ia meminta jajaran terkait dapat memperbaiki peraturan untuk mendukung kemudahan bagi UMKM.

Penyaluran kredit ini juga menurutnya tidak boleh hanua terfokus pada agunan, melaikan dilihat dari segi prospek bisnis UMKM. 

“Menteri BUMN, mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki. Karena tidak semua UMKM kita itu memiliki aset agunan, memiliki kolateral, sehingga prospek itu juga harus dilihat," katanya.

Kepala Negara pun menyampaikan apresiasi kepada para pelaku dan mitra UMKM yang telah menjadi penopang ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Kita tahu PDB ekonomi kita 61 persen didukung oleh UMKM, usaha-usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah. Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja, itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM. Ini yang penting,” katanya.

Jokowi mengungkapkan, UMKM RI perlu masuk ke dalam ekosistem digital sehingga dapat menguasai baik pasar lokal maupun pasar Ekspor dan pasar global.

Sebab, ekspor produk UMKM Indonesia masih terbilang kecil. "Baru 15,7 persen, 15,7 persen UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor, masih di bawah Singapura itu 41 persen, Thailand itu 29 persen, ini yang menjadi pekerjaan besar kita," ujarnya.

Oleh karenanya, dia meminta agar UMKM dapat selalu mengikuti selera permintaan pasar dan menyesuaikan dengan tren yang ada.

“Dilihat demand-nya, melihat juga tren pasar, melihat selera pasar itu seperti apa. Urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki. Setiap tahun harus selalu diperbaiki agar produk-produk kita tetap up to date dan mampu memenuhi selera pasar yang ada,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi