Jakarta, FORTUNE - Peringkat CEO Nvidia Corp.Jensen Huang sebagai orang terkaya di dunia terus merangkak naik. Hal itu terjadi seiring dengan meningkatnya nilai pasar perusahaan produsen chip komputer yang ia dirikan, Nvidia yang saat ini menyentuh US$3 triliun.
Dilansir dari laman Fortune.com, Huang berhasil menempati posisi orang terkaya ke-13 di dunia, mengalahkan miliuner yang juga pendiri perusahaan komputer Dell Inc. Michael Dell dengan kekayaan bersih US$106,1 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Kekayaan pengusaha 61 tahun itu melonjak lebih dari US$62 miliar atau sekitar Rp1.010 triliun (asumsi kurs Rp16.297 per dolar AS) tahun ini karena permintaan chip Nvidia yang digunakan untuk menjalankan tugas-tugas kecerdasan buatan masih belum terpuaskan.
Huang memimpin gelombang baru miliarder Teknologi ketika “Jensanity” yang didukung AI, seperti yang disebut oleh seorang analis, akan mengambil alih Silicon Valley. Penerima manfaat lainnya termasuk Lisa Su, CEO Advanced Micro Devices Inc., serta Charles Liang dari Super Micro Computer Inc. Sedangkan bulan lalu, kekayaan Huang melampaui masing-masing anggota keluarga Waltons–keluarga terkaya di Amerika– menyusul ledakan kuartal berikutnya dari produsen chip tersebut.
Huang pun mendapat kekayaannya dari 3,5 persen sahamnya di Nvidia yang berbasis di Santa Clara, California. Perusahaan itu, pertama kali ia dirikan pada 1993 bersama Chris Malachowsky dan Curtis Priem. Nvidia menjadi perusahaan chip komputer pertama yang mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$3 triliun pada Rabu (5/6) pekan lalu, melampaui nilai Apple Inc. dan kembali menyentuh benchmark tersebut pada Jumat lalu.
Bisnis Dell dan dampak AI
Michael Dell (59 tahun) dengan kekayaan bersih US$105,9 miliar, merupakan salah satu orang super kaya di industri teknologi yang memperoleh sebagian besar kekayaannya melalui perusahaan yang menjual personal compuetr (PC) dan server.
Namun, Dell Technologies Inc. tetap menjadi penerima manfaat dari kesuksesan AI karena perusahaan memerlukan server dan infrastruktur lain dalam memanfaatkan chip canggih dari Nvidia. Investor kian melirik Dell, bersamaan dengan Super Micro, sebagai mitra pilihan Nvidia untuk lini bisnis ini.
Pada awal Maret, Dell bergabung dengan sekelompok kecil orang yang memiliki kekayaan melebihi US$100 miliar seiring lonjakan saham perusahaan ke rekor tertinggi. Sejak saat itu, saham tersebut melemah setelah membukukan hasil yang mengecewakan investor, sehingga mengurangi kekayaan sang pendiri hingga US$12 miliar dalam satu hari.
Sementara Nvidia saat ini menguasai ekosistem solusi perangkat keras dan perangkat lunak yang para pesaingnya mulai dari AMD hingga Intel Corp. berusaha keras memecah atau mereplikasinya, dengan pangsa pasarnya yang dominan untuk akselerator kelas atas yang digunakan untuk melatih AI.
Perusahaan itu bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat atau membiarkan para pesaingnya mengejar ketinggalan. Huang mengatakan perusahaannya berencana untuk meningkatkan apa yang disebut akselerator AI setiap tahun.