Meski Dilanda Perang, Nestle Bangun Pabrik Rp671 Miliar di Ukraina

Pabrik ini akan menambah 1.500 tenaga kerja baru. 

Meski Dilanda Perang, Nestle Bangun Pabrik Rp671 Miliar di Ukraina
Ilustrasi : Nestle (Shutterstock)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan barang konsumsi, Nestlé berencana menanam investasi untuk membangun pabrik baru di Ukraina barat meski negara tersebut masih dilanda perang. Perusahaan menyiapkan investasi 40 juta franc Swiss atau US$42,88 juta atau Rp670 miliar untuk membangun pabrik. 

Nestle adalah salah satu dari sedikit perusahaan internasional yang mengumumkan investasi baru sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

"Ini adalah langkah penting bagi Nestlé yang diambil di tengah periode sangat menantang di negara ini," kata Chief Executive Officer Nestlé untuk Pasar Eropa Tenggara, Alessandro Zanelli dalam pernyataannya dilansir dari Reuters, Selasa (13/12). 

Nestle saat ini memiliki sekitar 5.800 staf di Ukraina. Dengan berdirinya pabrik baru perusahaan di kota Smolyhiv di wilayah Volyn, diperkirakan akan ada penambahan 1.500 tenaga kerja baru. 

Pabrik baru tersebut akan meningkatkan produksi saus dingin, bumbu, sup, dan makanan instan, memasok pasar domestik dan pasar di Eropa.

"Kami memiliki tujuan menciptakan pusat makanan dan kuliner, memastikan pekerjaan tambahan dan melayani kebutuhan warga Ukraina dan semua warga negara Eropa dengan produk berkualitas tinggi," katanya. 

Invasi Rusia telah menghancurkan ekonomi Ukraina, yang diproyeksikan menyusut 35 persen tahun ini, menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi pemadaman listrikke seluruh negeri karena Rusia mengintensifkan serangan terhadap fasilitas listrik Ukraina.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya