Jakarta, FORTUNE - Raksasa telepon pintar Cina, Xiaomi mencatat kenaikan pendapatan sebesar 30,5 persen pada kuartal ketiga 2024 berkat pemulihan pasar telepon pintar global dan penjualan kendaraan listrik (EV).
Pendapatan perusahaan selama tiga bulan hingga September mencapai 92,5 miliar yuan (US$12,8 miliar), lebih tinggi 90,3 miliar yuan yang diperkirakan oleh analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Pendapatan bersih yang disesuaikan selama periode tersebut naik 4,4 persen tahun ke tahun menjadi 6,3 miliar yuan, di atas estimasi 5,9 miliar yuan.
“Kami berkomitmen kuat pada tujuan baru kami pada 2020-2030, yaitu berinvestasi dalam teknologi inti yang mendasar dan menjadi pemimpin global dalam bidang teknologi mutakhir yang terus berkembang,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari South China Morning Post, Selasa (19/11).
Segmen bisnis "Mobil Listrik pintar dan inisiatif baru lainnya" Xiaomi menghasilkan pendapatan sebesar 9,7 miliar yuan, berkat penerimaan positif pasar terhadap EV pertamanya, sedan SU7 yang dirilis awal tahun ini. Xiaomi mengatakan telah mengirimkan 39.790 kendaraan seri SU7 pada kuartal ketiga.
Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan telah memenuhi targetnya untuk memproduksi 100.000 kendaraan tahun ini. Namun dalam postingannya kemarin, CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan perusahaan memperbarui targetnya yakni 130.000 pengiriman kendarana tahun ini.
Kinerja bisnis inti
Operasi inti Xiaomi yang berbasis di Beijing untuk telepon pintar dan "kecerdasan buatan untuk segala hal", atau AIoT – kategori yang mencakup Internet untuk segala hal dan produk gaya hidup – menghasilkan 82,8 miliar yuan untuk kuartal tersebut, peningkatan 16,8 persen secara tahunan.
Penjualan telepon pintar global tumbuh 5 persen pada kuartal ketiga, menurut konsultan Canalys.
Menurut data Canalys, Xiaomi adalah vendor ponsel pintar terbesar ketiga di seluruh dunia pada kuartal ketiga dengan 42,8 juta pengiriman dan 14 persen pangsa pasar global, terpaut tipis dari pesaingnya yakni Samsung Electronics dan Apple yang meraih pangsa pasar masing-masing 19 dan 18 persen.
Di Tiongkok, Xiaomi naik satu peringkat menjadi vendor ponsel pintar terbesar keempat dengan 10,2 juta pengiriman, menguasai 15 persen pangsa pasar, menurut Canalys. Perusahaan ini berada di belakang Vivo, Huawei Technologies, dan perusahaan spin-off-nya Honor.
Selama bertahun-tahun, Xiaomi telah berupaya untuk menghilangkan citranya sebagai produsen ponsel murah, bersaing dengan Huawei dan Apple di segmen premium. Setelah memulai debutnya bulan lalu, seri unggulan baru Xiaomi 15 mencatat penjualan 1 juta unit, bergerak lebih cepat daripada seri 14 meskipun harga awalnya lebih tinggi, kata perusahaan tersebut dalam laporan laba rugi.
Dengan merambah bisnis kendaraan listrik, Xiaomi menambah berbagai penawaran produk gaya hidup yang mencakup semuanya, mulai dari koper dan payung hingga mesin cuci dan lemari es, dalam strategi yang kini disebut perusahaan sebagai "Manusia x Mobil x Rumah".
Lu Weibing, presiden divisi ponsel pintar Xiaomi, mengatakan hasil yang solid tersebut membenarkan langkah perusahaan ke kendaraan listrik dan ponsel pintar premium di tengah persaingan ketat dan biaya rantai pasokan yang terus meningkat.
"Mengenai strategi ekologi yang sepenuhnya terhubung, kami menggabungkan kendaraan dengan telepon genggam dan perangkat pintar lainnya," kata Lu. "Kami telah mengidentifikasi titik awal yang baru. Kami akan terus meluncurkan produk dan mengandalkan pertumbuhan IoT untuk mendukung pengembangan di masa mendatang.