Jakarta, FORTUNE - Perusahaan minyak dan gas (migas) Amerika Serikat, Chevron bakal mengakuisisi pesaingnya, Hess Corporation, dalam kesepakatan transaksi saham senilai US$53 miliar.
Pemegang saham Hess akan menerima 1.0250 saham Chevron untuk setiap saham Hess. Bila dihitung dengan menyertakan utang, nilai transaksi ini bakal mencapai US$60 miliar.
Akuisisi Hess akan mendiversifikasi portofolio Chevron. Selain itu, akuisisi ini akan memberi Chevron akses yang lebih besar terhadap produksi minyak serpih AS di Permian Basin Texas. Hess (HES) juga memiliki aset minyak besar di Guyana, yang akan membantu meningkatkan produksinya beberapa dekade ke depan.
“Kombinasi ini menempatkan Chevron untuk memperkuat kinerja jangka panjang kami dan semakin meningkatkan portofolio unggulan kami dengan menambah aset kelas dunia,” kata Chairman dan CEO Chevron Mike Wirth dalam keterangannya, Selasa (24/10).
Menurutnya, kedua perusahaan memiliki nilai dan budaya yang sama, dengan fokus pada operasi dan memberikan keuntungan yang lebih tinggi dan karbon yang lebih rendah. “Kombinasi ini menempatkan Chevron memperkuat kinerja jangka panjang dan meningkatkan portofolio dengan menambah aset kelas dunia,” katanya.
Pertumbuhan Arus Kas
CFO Chevron, Pierre Breber, berpendapat berdasarkan rekam jejak, penambahan Hess diharapkan dapat memperluas pertumbuhan arus kas perusahaan.
“Dengan keyakinan yang lebih besar terhadap proyeksi perolehan pendapatan jangka panjang, Chevron dapat mengembalikan lebih banyak keuntungan kepada pemegang saham dengan pertumbuhan dividen per saham yang lebih tinggi dan pembelian kembali saham yang lebih tinggi,” katanya.
Sedangkan menurut CEO Hess, John Hess, kombinasi strategis ini akan lebih kuat dalam segala hal dan memberikan nilai bagi pemegang saham.
“Dengan kepemimpinan, portofolio aset, dan sumber daya keuangan yang akan memimpin kami melalui transisi energi dan memberikan nilai signifikan bagi pemegang saham di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Akuisisi Chevron terhadap Hess, merupakan konsolidasi terbesar kedua di bulan ini. Sebelumnya, ExxonMobil mengumumkan rencana akuisis produsen minyak serpih asal Texas, Pioneer, senilai US$60 miliar.