Jakarta, FORTUNE - VF Corp.,perusahaan pemilik merek Vans, Dickies dan Timberland, melaporkan kerugian dan penurunan penjualan dalam tujuh kuartal berturut-turut. Hal ini menyebabkan Saham perusahaan turun tajam di akhir perdagangan.
Dilansir dari laman Bloomberg, perusahaan pakaian yang berbasis di Denver melaporkan rugi per saham sebesar 32 sen, di saat investor memperkirakan laba per saham sebesar 1 sen.
Pendapatan perusahaan pada kuartal fiskal perusahaan yang berakhir pada 30 Maret tercatat menurun di seluruh merek utama perusahaan, diikuti oleh penurunan tahunan sebesar 26 persen di Vans.
Margin kotor yang disesuaikan, yang merupakan indikator keuntungan, juga meleset dari ekspektasi pasar. Saham VF Corp. ditutup turun 9,3 persen pada perdagangan di bursa saham New York, kemarin. Saham perusahaan telah mencatat penurunan 34 year to date hingga penutupan perdagangan Rabu (20/5).
.
Penurunan kinerja dan PHK
Perusahaan tersebut mengatakan masih berupaya untuk membalikkan keadaan di wilayah operasional Vans di Amerika Serikat (AS) – termasuk merekrut presiden baru untuk merek streetwear tersebut – serta memangkas biaya dan membayar utang.
Awal tahun ini, VF Corp. mengatakan sedang melakukan tinjauan strategis terhadap merek-mereknya di tengah kemerosotan penjualan. Sebelumnya, perusahaan melakukan PHK terhadap sekitar 500 karyawan pada akhir tahun lalu.
“Sejauh ini hanya ada sedikit kemajuan dalam perubahan haluan,” kata David Swartz, analis ekuitas senior di Morningstar. “Ini bukan sebuah kejutan besar. Dan, ini akan memakan waktu.”
Secara terpisah, VF Corp. mengumumkan akan mempekerjakan Paul Vogel sebagai Chief Financial Officer 9CFO). Vogel sebelumnya memegang jabatan yang sama di Spotify Technology SA.