Startup Fr8co Permudah Sistem Bea Cukai Dengan Optimalisasi AI

Teknologi ini otomatisasi entri data dalam hitungan detik.

Startup Fr8co Permudah Sistem Bea Cukai Dengan Optimalisasi AI
ilustrasi ekspor dan impor (pexels.com/Kai Pilger)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Adopsi teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin marak digunakan dalam pengembangan komputer dan otomatisasi. Sejumlah sektor mulai memanfaatkan Teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, termasuk proses pembebasan bea dan cukai yang berperan vital dalam Perdagangan internasional. 

Melihat kompleksitas yang sering terjadi dalam proses pembebasan Bea Cukai, Startup Fr8co menghadirkan kecanggihan teknologi AI untuk mengotomatisasi entri data dalam proses bea cukai dalam hitungan detik. 

Alumni Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 7 besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini menawarkan solusi cerdas dan adaptif untuk meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus meminimalisir risiko kesalahan manusia untuk mencapai tingkat produktivitas dan akurasi tinggi. 

Fr8Co menawarkan integrasi canggih dengan sistem CEISA dan INSW untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pembebasan bea dan cukai. Melalui platform Fr8co, pengguna dapat memperoleh nomor pengajuan dan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) secara langsung serta menerima pembaruan responsif dari Bea Cukai.

“Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola dokumen, pengangkut, dan barang dengan efisiensi yang lebih maksimal,” kata CEO Fr8co, Anthony Susanto dikutip dari keterangan resminya, Jumat (31/5). 

Cara kerja

Dengan tampilan dashboard yang modern dan user-friendly, pengguna hanya perlu mengunggah dokumen yang diperlukan. Setelah itu, teknologi AI yang dikembangkan oleh Fr8co akan secara otomatis mengisi data berdasarkan dokumen yang telah diunggah. Hal ini menghindari pengguna untuk mengisi data secara manual yang seringkali memakan waktu. 

Teknologi ini juga mampu membaca dokumen yang kabur atau rusak, yang umumnya sulit terbaca oleh mata manusia. Namun, sistem yang digunakan Fr8co tetap mampu mengenali dan mengisi data dengan tingkat akurasi yang tinggi, memastikan efisiensi dan keakuratan dalam pemrosesan data.

Sejak pertama kali diperkenalkan,  teknologi AI dari Fr8Co telah mendapatkan kepercayaan dari beberapa freight forwarders di Indonesia.Dengan terus mengikuti perkembangan tren AI terkini, Fr8co berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang lebih cerdas dan adaptif.

Direktur Ekonomi Digital, Kominfo RI, Boni Pudjianto menanggapi positif inovasi Fr8co melalui penggunaan teknologi AI dalam industri logistik. Inisiatif yang ditujukan untuk mempercepat proses bea cukai dengan integrasi yang mulus antara CEISA dan INSW telah menetapkan standar baru dalam efisiensi operasional dan keakuratan data. 

“Kemampuan Fr8co dalam mengotomatisasi dan memperbaiki proses yang kritis ini tidak hanya membuktikan kemampuan mereka dalam inovasi teknologi tetapi juga menunjukkan komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas layanan di sektor logistik," katanya.

Ke depan, Fr8co menetapkan target ambisius untuk menjadi platform utama bagi bea cukai di Indonesia. Selain itu, dalam beberapa periode mendatang, Fr8co juga berencana mengembangkan sistem teknologinya menjadi lebih lengkap untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan di Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya