Jakarta, FORTUNE - Arab Saudi memborong produk makanan asal Indonesia di ajang Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021 senilai US$ 53,1 juta atau setara Rp751 miliar. Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Arab Saudi secara daring pada, Senin (25/10).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi mengatakan, produk makanan dan minuman yang diborong oleh negara Timur Tengah itu meliputi sweetener, beras, tapioka, dan buah pinang.
“Saya sampaikan penghargaan yang tulus kepada para pengusaha dari Indonesia dan mitra dagang dari Arab Saudi yang secara gigih terus tumbuh dan berkembang di tengah ekonomi global yang tidak pasti. Selain itu, hubungan ekonomi Indonesia dan Arab Saudi akan terus berkembang dan saling menguntungkan,” kata Didi melalui keterangan resminya, Selasa (26/10).
Penandatanganan MoU oleh pihak pembeli Arab Saudi dilakukan di kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah dengan disaksikan Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center Jeddah Rivai Abbas. Sementara pelaku usaha Indonesia melakukan penandatanganan di lokasi masing-masing secara daring.
Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono juga mengapresiasi upaya dan kerja keras kedua negara di tengah pandemi untuk peningkatan ekspor. “Para pelaku usaha Indonesia lainnya diharapkan akan mengikuti jejak kelima perusahaan Indonesia ini. Masih banyak peluang untuk membuka jalan ekspor ke Arab Saudi,” tutur Eko.
Transaksi dagang di TEI-DE
Didi menyampaikan, pada TEI-DE hari ke-5, total nilai transaksi dagang tercatat sebesar US$855,71 juta. Ada 52 nota kesepahaman bersama 14 negara yang telah ditandatangai sejak pembukaan TEI-DE 2021. “Nilai ini diharapkan akan terus bertambah. Kami juga berharap, para pelaku usaha di Arab Saudi dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang produk ekspor Indonesia secara daring melalui TEI-DE 2021,” tutur Didi.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membidik nilai transaksi sebesar US$1,5 miliar pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36. Ajang ini pun akan diikuti oleh 1.000 perusahaan serta dihadiri 500 ribu pengunjung. Salah satu produk yang menjadi andalan Indonesia adalah besi dan baja. Indonesia juga membidik masuknyai investasi sektor besi dan baja ke Indonesia melalui perhelatan tersebut.
Potensi produk halal di TEI-DE
Lutfi mengatakan, bahwa pasar produk halal dunia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Ia menuturkan warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari US$2 triliun di sektor makanan, farmasi, kosmetik, fashion, serta rekreasi. “Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan dengan baik,” ucap Lutfi.
Saat ini ekspor Indonesia untuk produk halal diperkirakan mencapai US$6 miliar atau setara dengan peringkat ke 21 dunia. Sedangkan untuk ekspor fashion muslim diperkirakan sebesar US$4,1 miliar atau setara dengan 13 terbesar di dunia.
Sehingga, Lutfi berharap ajang TEI-DE ini dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak produk halal asal Indonesia. “Trade expo tahun ini disambut antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, terbukti dengan stand yang terisi sebanyak 834 pelaku usaha meningkat dari tahun 2020 yang diikuti oleh 690 pengusaha,” tutur Lutfi.
Sebagai informasi, gelaran TEI-DE yang mengusung tema ‘Reviving Global Trade’ resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara hibrida di Jakarta, pada Kamis (21/11) lalu. Pameran berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, mulai 21 Oktober hingga 4 November 2021 secara daring. Sementara showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.