Jakarta, FORTUNE – PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Melalui rapat tersebut, perseroan mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas 10 mata acara rapat yang diusulkan, termasuk perombakan direksi dan komisaris.
Komisaris Utama Waskita Karya yang sebelumnya dijabat eks Kapolri, Badrodin Haiti digantikan oleh Heru Winarko.
Heru merupakan Purnawirawan Polri. Jenderal bintang tiga itu pernah menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) periode 2018-2020. Sebelum menjabat sebagai Kepala BNN, Heru juga pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK dan Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Menko Polhukam pada 2015.
“Selain itu, perseroan mendapatkan persetujuan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan Lembaga Keuangan Bank maupun bukan Bank dan Masyarakat dengan penjaminan Pemerintah berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 211/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” kata Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho, dalam keterangan resminya, Kamis (16/6).
Selanjutnya, emiten berkode saham WSKT ini juga melaporkan penggunaan dana hasil penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Penawaran Umum Terbatas II tahun 2021.
Perolehan NKB perseroan
Novianto mengatakan sampai dengan Mei 2022 Perseroan telah berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) Rp8,13 triliun. Capaian tersebut mencerminkan peningkatan 321,43 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp2,23 Triliun.
Dia menjelaskan, perolehan NKB bersumber dari proyek swasta sebesar 53,23 persen, pemerintah sebesar 35,98 persen, dan pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 7,84 persen.
“Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 40,84 persen, anak usaha Perseroan sebesar 7,84 persen, gedung sebesar 22,55 persen, EPC sebesar 7,82 persen, serta segmen Sumber Daya Air (SDA) sebesar 8,19 persen,” ujar Novianto.
Novianto juga menjelaskan perseroan dapat fokus menjalankan bisnis operasionalnya. Artinya NKB sampai dengan saat ini telah mencapai 27,10 persen dari target kontrak baru 2022 senilai Rp30 triliun. “Perseroan masih on track menjalankan 8 stream penyehatan keuangan,” katanya.
Di samping itu, WSKT telah menyampaikan dalam laporan kinerja di antaranya dalam agenda mengenai persetujuan pinjaman dan pendanaan serta penerbitan obligasi yang dijamin pemerintah, dalam hal ini yaitu Kementerian BUMN melalui suratnya No. S 171/MBU/Wk2/06/2022 tentang tanggapan atas laporan capaian kinerja.
Susunan lengkap direksi dan komisaris Waskita Karya
Berikut susunan Pengurus Perseroan setelah dilakukan RUPST :
Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Heru Winarko
Komisaris Independen : Muhammad Salim
Komisaris Independen : Muradi
Komisaris : T. Iskandar
Komisaris : Dedy Syarif Usman
Komisaris : Ahmad Erani Yustika
Komisaris : I Gde Made Kartikajaya
Direksi
Direktur Utama : Destiawan Soewardjono
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko : Wiwi Suprihatno
Direktur HCM dan Pengembangan Sistem : Mursyid
Direktur Pengembangan Bisnis : Septiawan Andri Purwanto
Direktur Operasi I dan Quality, Safety, Health, Environment : I Ketut Pasek Senjaya
Direktur Operasi II : Bambang Rianto
Direktur Operasi III : Warjo